Sudah Setahun, Bale Beleq Sembalun belum Disentuh

Bale Beleq Sembalun
RUSAK : Bale Beleq yang ada di Sembalun Lawang Kecamatan Sembalun Lombok Timur yang kondisinya terbengkalai setelah hancur dirusak gempa tahun lalu. (Ist for Radar Lombok)

SELONG – Setahun berlalu pasca gempa besar Lombok, rumah adat (Bale Beleq) Sembalun belum disentuh. Kondisinya masih terbengkalai, seperti wajahnya setahun lalu. Padahal ini adalah warisan leluhur yang harus secepatnya ditanangani. Selain keindahan alamnya, Sembalun dikenal dengan rumah adatnya ini. Pemkab Lombok Timur harus segera menanganinya.

Dinas Pariwisata menyatakan memberikan atensi soal bangunan adat ini. Dinas akan mengupayakan dana renovasinya lewat APBD 2020 mendatang. “ Tentu  harus dibuat desainnya dulu agar kita ketahui berapa ril anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur, HM. Mugni, kemarin.

Untuk perbaikan sendiri nantinya akan bekerjasama dengan pihak pemerintah provinsi. Diharapkan ada sharing anggaran dari provinsi. Selain itu dinas juga akan mengusulkan bantuan anggaran ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  (Kemendikbud). “Kita akan bersama lakukan perbaikan dengan semua pihak terkait,” imbuhnya.

Baca Juga :  Korban Gempa Sudah Bosan Dijanjikan

Ketua Badan Promosi Pariwisata (BPPD) Lombok Timur, Akhmad Roji, mengatakan pemerintah terutama dinas terkait harus lebih jeli melihat  berbagai potensi destinasi wisata yang ada di Lotim, tak terkecuali Bale Beleq Sembalun yang kondisinya  hancur diguncang gempa dan sampai sekarang belum perbaikan. “Yang rusak hampir separuhnya. Sudah setahun tapi belum diperbaiki. Padahal tempat itu sangat menarik kunjungan wisatawan. Dan itu mampu mendongkrak ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bantuan Untuk Korban Gempa di KLU Membusuk

Pemkab Lotim harus memberikan perhatian terhadap rumah adat tersebut. “Mereka harus bisa cairkan anggarannya untuk perbaikan. Kita harus melihat dengan jeli potensi wisata yang kita miliki,” imbuhnya.

Apapun jenis objek wisata yang ada, harus bisa dimaksimalkan. Mengingat tempat-tempat itu selalu ramai dikunjungi wisatawan. Karenanya pada APBD mendatang pemerintah harus punya perencanaan yang jelas dalam membangun   dan memajukan pariwisata daerah.

“Harus melalui kajian akademis. Jangan ngawur membangun pariwisata . Bahkan bila perlu sebelum mulai dibahas APBD induk ini, pemerintah harus lakukan kajian mana pariwisata yang harus diprioritaskan untuk dianggarkan. Salah satunya Bale Beleq ini,” pungkasnya.(lie)

Komentar Anda