Siswa SMPN 14 dan SDN Model Saling Memaafkan

SALING MEMAAFKAN: Para siswa SMPN 14 Mataram dan SDN Model bersalaman dan saling memaafkan, paska aksi perusakan sekat pembatas sekolah pekan lalu. (ALI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Paska aksi perusakan penyekat pembatas sekolah pekan lalu. Para siswa dan guru SDN Model maupun SMPN 14 Mataram kini telah mesra kembali. Itu setelah ke dua pihak yang sebelumnya berkonflik, disatukan dalam satu kegiatan yang diinisiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, bertempat di halaman SMPN 14.

Kegiatan keakraban dua sekolah ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana, Ketua DPRD Kota Mataram, H Didi Sumardi, Asisten II Setda Kota Mataram, Lalu Alwan Basri, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf dan jajaran, serta para guru dan murid SDN Model maupun SMPN 14 Mataram.

Beragam kegiatan santai dan menyenangkan disajikan. Mulai dengan pembacaan puisi oleh perwakilan kedua sekolah tentang saling memaafkan. Berlanjut dengan kegiatan trauma healing yang mampu menghibur siswa.

Selanjutnya Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana serta Ketua DPRD Kota Mataram, bersama para murid SDN Model dan SMPN 14 melepaskan burung merpati sebagai tanda perdamaian. Pelepasan burung merpati ini diiringi lagu “Kemesraan”, yang dinyanyikan bersama. Kegiatan keakraban ini ditutup dengan guru dan murid kedua sekolah bersalaman dan saling memaafkan.

Baca Juga :  Enam Restoran di Mataram Ditemukan Manipulasi Pajak

Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana mengatakan, tugas pemerintah selanjutnya mempersiapkan fasilitas sarana pendukung kepindahan SDN Model ke eks Gedung Universitas Terbuka (UT) di Mandalika. “Karena sekarang kondisinya masih terbatas. Nanti secara bertahap kita penuhi supaya suasana belajar mengajar disana menyenangkan dan efektif,” kata H Mohan Roliskana.

Kegiatan keakraban yang berlangsung di SMP 14, diniatkan sebagai simbol untuk mencairkan suasana. Juga sebagai bentuk trauma healing untuk siswa kedua sekolah.

“Kita ingin merekatkan kembali suasana kemarin yang sempat terjadi antara kedua sekolah ini. Saya percaya semangat bapak dan ibu guru dan pendidik yang ada di sini. Itu betul-betul ingin membangun kembali persahabatan dan meningkatkan lagi suasana silaturahmi yang baik,” ungkapnya.

Namun yang menjadi catatan di kegiatan itu. Tidak banyak diikuti oleh siswa SDN Model. Dari 280 siswa SDN Model, tercatat hanya belasan siswa yang datang di kegiatan keakraban sebagai simbol perdamaian itu. Tentang ini, Wali Kota mengaku bisa memahaminya.

Baca Juga :  Polisi Usut Dugaan Korupsi Dana Kapitasi 11 Puskesmas

“Mungkin orang tua (siswa) yang masih trauma. Tapi yang datang ini saya pikir sudah mewakili yang lain,” terangnya.

Kegiatan serupa berpeluang dilaksanakan lagi. Pemilihan lokasi di SMP 14 karena di sekolah tersebut tempat terjadi aksi pengrusakan minggu lalu. Wali Kota juga menjanjikan, pendampingan untuk siswa yang masih mengalami trauma. Akan dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dan dibantu oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram.

“Selanjutnya nanti tugas guru dan inisiatif dari DP3KA beserta LPA dan sebagainya untuk terus melakukan pendampingan-pendampingan sampai suasana ini terus membaik. Insyaallah semuanya baik dan kembali normal. Suasana belajar mengajar juga dimulai dan anak-anak kita bisa beraktifitas dengan normal. Ke depan kita selesaikan kelengkapan di SDN Model,” jelas Wali Kota.

Sementara Kepala DP3A Kota Mataram, Hj Dewi Mardiana Ariany mengatakan, pendampingan terhadap siswa yang mengalami trauma tetap diberikan. “Bentuknya bagaimana itu kita siap,” singkatnya. (gal)

Komentar Anda