Sekian Bupati, Wajah Gerung Begini-begini Saja

TAMAN BARU : Taman baru di Kota Gerung yakni Taman Kata-kata. Sekian tahun wajah Kota Gerung nyaris tidak berubah. Geliat ekonomi belum nampak.

GIRI MENANG- Wajah Kota Gerung sebagai ibukota Lombok Barat nyaris begitu-begitu saja sejak dulu. Hampir semua kepala daerah belum berhasil menggeliatkan ekonomi Gerung. Saban hari, tidak ada keramaian yang terlihat lazimnya sebuah kota. Para pengusaha pun mengelohkan hal ini.

Dari bacaan Radar Lombok, Kota Gerung hanya ramai saat jam aktif kerja PNS. Setelah itu suasana sepi. Seorang pengusaha lokal, Sri, mengaku memilih berhenti bisnis kuliner di Gerung karena sepi pembeli. “ Ini kan kota. Harusnya pemerintah daerah yang mendorongnya supaya ramai. Silahkan dipikirkan caranya,” ungkap Sri kepada koran ini kemarin.

Gerung sudah 25 tahun menjadi ibukota Lombok Barat, namun wajahnya belum layak disebut ibu kota kabupaten. Sebagian warga belum merasakan perbedaan antara Gerung sebelum menjadi pusat pemerintahan dengan sesudahnya.” Saya belum merasakan adanya perbedaan dari Gerung yang dulu dengan Gerung yang sekarang. Padahal saya lahir, besar dan tinggal di Gerung,” kata Lalu Irwan, anggota DPRD Dapil Gerung-Kuripan kemarin.

Menurutnya, hanya satu yang membedakan kondisi Gerung yang dulu dengan sekarang yaitu keberadaan kantor Bupati Lombok Barat. Sedangkan pembangunan fasilitas dan infrastruktur lainnya belum ada dirasakan oleh masyarakat. Terutama untuk bangunan yang sifatnya monumental yang bisa menjadi kebanggaan warga Gerung.

Sampai saat ini fasilitas penunjang Kota Gerung, sangat minim. Tidak ada tidak tempat bisnis atau pusat perbelanjaan kota ini agar mereka tidak berbelanja di Mataram.” Untuk membeli kebutuhan sehari-hari, masyarakat Gerung belanja ke Mataram,” ungkapnya

Politisi partai Gerinda ini mengingatkan Pemkab untuk berani membuat terobosan bagaimana agar investor atau pengusaha mau berinvestasi di Gerung.” Saya berharap kepada Pemkab Lobar bisa memunculkan inovasi yang bisa meningkatkan  investasi masuk ke Gerung ini,” ungkapnya.

Pemkab juga diharapkan bisa membangun fasilitas yang mampu membuat orang luar datang ke Kota Gerung. Sekarang kondisi ini sangat memprihatinkan. Gerung tidak punya fasilitas yang membuat luar orang tertarik datang ke Gerung, kecuali mereka ada kebutuhan mengurus dokumen baru datang ke Gerung. “Saya melihat justru lebih maju Kecamatan Narmada ketimbang Gerung ini,” ungkapnya.

Belum lagi sekarang kondisi infrastruktur pembangunan, tata ruang dan konsep pembangunan belum jelas. Belum ada masterplane pembangunan Kota Gerung. Di satu sisi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kecamatan Gerung juga sampai saat ini belum ada.” Mana RDTR yang katanya sedang disusun, kenapa belum selesai, kendalanya dimana?,” ungkapnya.

Keberhasilan RDTR ini sangat penting sebagai panduan pemerintah dalam membangun kota. Dari RDTR pemerintah bisa menentukan mana wilayah yang akan menjadi pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pemukiman dan tempat pusat ekonomi.

RTRW Kabupaten Lombok Barat juga di pertanyakan oleh anggota DPRD Lobar dari PKS, Akhyar Rosidi. Konsep pembangunan ibu kota ini belum ada. Pemerintah saat ini terkesan hanya membangun saja tanpa ada konsep.”Pembangunan di Kota Gerung belum nampak, masih stagnan,” katanya.

Seharusnya pemerintah daerah bisa menata kawasan Gerung agar bisa hidup menjadi kawasan yang menarik untuk dikunjungi, menarik orang untuk menghabiskan uang di Gerung. Contoh sederhana.(ami)

 

Komentar Anda