Saat Warga Desa Lelong Membutuhkan Air Bersih

‘’Pak Bupati, Tolong Kami Seperti Pak Polisi’’

Tak heran, jika kedatangan polisi kali ini yang membawa air membuat mereka bersuka cita. Para warga yang didominasi ibu-ibu ini bagaikan dua sejoli yang baru bertemu setelah sekian tahun berpisah. Di wajah mereka terpancar rona kebahagiaan dan kesenangan. Karena musim kering tahun ini cukup membuat mereka bersedih. “Terima kasih ya Allah atas air yang engkau berikan,” pekik Inaq Sakmah sembari membawa sebuah ember.

Bantuan dari Polres Lombok Tengah itu merupakan pertama kalinya musim kemarau tahun ini. Di samping memang, mereka sangat membutuhkan air bersih itu. Karenanya, suka cita mereka seakan tak tertahankan dan tertuangkan ketika melihat bantuan air bersih. Warga merasa, selama tiga bulan ini belum ada pihak manapun yang peduli dengan nasib mereka untuk menyalurkan air bersih. “Pak bupati, kami sangat membutuhkan air bersih. Tolong kami seperti apa yang dilakukan oleh pak polisi,” cetusnya.

Baca Juga :  Mengunjungi UKM Kampung Digital Pemuda Praya Kabupaten Lombok Tengah

Tidak ada permintaan muluk yang mereka ajukan. Cukup dengan menyediakan air bersih, maka oleh warga dirasa para penguasa bisa menebus janji manisnya saat berkampanye dulu. Tidak perlu membuat rumah bagi warga maupun janji lainya. Namun, datangkan air bersih adalah suatu anugerah yang paling didambakan. “Kalau mau melihat kami bahagia, maka cukup bawakan kami air bersih. Tidak perlu kami dijanjikan akan hidup lebih bahagia dan sejahtera,” lirihnya.

Baca Juga :  Mengunjungi Kerajaan Bisnis Keluarga Faber di Indonesia

Apa yang mereka harapkan bukan tanpa alasan, tiga bulan lamanya mereka tertatih-tatih hanya untuk mencari air bersih. Selama itu pula, para penguasa daerah serasa enggan memikirkan rakyat kecil. Padahal, sebelum duduk di kursi empuk, para penguasa dengan lihainya menjanjikan berbagai kesejahteraan untuk rakyat. “Yang penting air bersih tercukupi, maka hilang sudah utang para penguasa untuk menempati janji-janji manis itu,” pekiknya lagi.

Komentar Anda
1
2
3
4