MATARAM — Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi menjawab rumor terkait kemungkinan dirinya mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) NTB 2024. Dikatakan, dirinya masih perlu belajar politik dulu. “Kita lihat perkembangannya,” katanya saat dikonfirmasi Radar Lombok, Senin (25/3).
Lalu Gita mengatakan saat ini masih melihat aturan mengenai jabatan Pj Gubernur jika ingin maju dalam pemilihan kepala daerah, November 2024 mendatang. Karena menurut Lalu Gita, situasinya berbeda saat berada di birokrasi pemerintahan, dengan ketika menjadi kepala daerah yang merupakan jabatan politik. “Ini jabatan politik, lain lagi situasinya,” ujar Lalu Gita yang tidak ingin gegabah dalam menyongsong Pilgub NTB 2024.
Ketika disinggung apakah ada keinginan secara pribadi untuk maju dalam kontestasi Pilgub NTB 2024. Kembali Lalu Gita tidak menjawab secara gamblang, justru sebaliknya dia bertanya tentang dukungan terhadap dirinya. “Apakah ada yang mendukung?” tanyanya.
Adapun namanya yang tercatut dalam tokoh yang didukung PAN sebagai calon Gubernur NTB, belum jadi jaminan. Apalagi menurut Lalu Gita, PAN juga sudah mengungkapkan kabar dukungan kepada Lalu Muhammad Iqbal untuk maju dalam kontestasi Pilgub NTB 2024. “PAN juga kan dukung Iqbal,” ucapnya.
Pun soal kabar dirinya yang masuk dalam top survei calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2024. Lagi-lagi mantan Kepala DPMPTSP NTB ini mengaku tidak tahu-menahu. Demikian kabar mengenai dirinya yang diduetkan dengan Sitti Rohmi Djalilah, Lalu Gita juga mengaku tidak tahu informasi tersebut. “Masak ada, gak tahu, kan saya lagi umrah,” ujarnya.
Terpenting, tugas dirinya saat ini sebagai Pj Gubernur adalah mengawal inflasi, kemiskinan, hingga memastikan persiapan pelaksanaan Pilkada NTB November 2024 mendatang berjalan lancar. “Kan saya jadi penjabat. Jadi mempersiapkan segala sesuatu seperti bagaimana mempersiapkan Pemilu. Ini dulu tugas saya selaku Pj (Penjabat Gubernur),” ujarnya.
Menurut Lalu Gita, persiapan pelaksanaan Pilkada tidak kalah menantang dengan Pilpres kemarin. Sebab, kedekatan emosional antara pemilih dengan peserta Pilkada relatif lebih tinggi. “Kalau kemarin dengan Presiden mungkin fun-fun saja, tapi begitu menjadi lebih dekat seperti pemilihan kepala desa, itu kan emosional tingkat tinggi. semakin dekat hubungan batin, emosional kekerabatan dipilih dan pemilih lebih tegang,” jelasnya.
Merespon pernyataan mantan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah soal deklarasi Zul-Rohmi jilid II yang bakal digelar setelah Lebaran, April 2024 mendatang. “Saya wait and see (tunggu dan lihat),” pungkasnya. (rat)
