Remaja Ditemukan Tewas Gantung Diri

GANTUNG DIRI : Jezanah Supawan korban gantung diri dibawa oleh petugas dan warga untuk didata di RSUD Bhayangkara (Fahmy/Radar Lombok)

MATARAM– Seorang remaja 16 tahun warga Lingkungan Pondok Prasi Kelurahan Bintaro Kecamatan Ampenan, Supawan, ditemukan tewas gantung diri pada Rabu pagi  (9/11).

Kepala Lingkungan Pondok Prasi Taufik menuturkan kejadian ini diketahui sekitar pukul 07.00 Wita.” Begitu saya sampai disini warga sudah ramai dan sudah meninggal,” ungkapnya di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi. Polisi langsung melakukan olah TKP.

Hasil sementara polisi menegaskan Supawan murni bunuh diri. Beberapa alat bukti yang ditemukan diantaranya tali yang dipakai gantung diri.”Dari keterangan polisi ini murni gantung diri." ungkapnya.

Baca Juga :  Putria Sesalkan Penolakan Kereta Gantung

Setelah olah TKP, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan pendataan. Keluarga tidak menginginkan dilakukan outopsi, sehingga pihak kepolisian hanya meminta data  almarhum saja. Sepulang dari rumah sakit, jenazah dimakamkan.

Berdasarkan keterangan Kaling, keseharian Supawan biasa-biasa saja. Ia bekerja sebagai buruh serabutan sebagaimana anak nelayan seusianya.

Beberapa hari lalu, kedua orang tuanya memutuskan untuk pindah domisili ke Lingkungan Bintaro. Bahkan prosesnya sudah dibantu oleh pihak Kaling. Namun sepertinya Supawan memilih tetap tinggal di rumah lama.

Warga tidak melihat gelagat mencurigakan sebelum kasus ini terjadi. Karena seperti biasa setiap hari yang bersangkutan bermain dan bekerja dengan teman seusianya. Karena sudah tidak sekolah, setiap hari pekerjaannya mencari ikan dan mengangkat sampah. Warga tidak menduga anak ini akan mengakhiri hidup dengan cara tragis.

Baca Juga :  Lutfi Mengaku Sedang Mempersiapkan Diri

Kabag Humas Polres Mataram AKP Made Arwana mengatakan, hasil olah TKP korban dinyatakan murni meninggal karena gantung diri. Setelah dilakukan olah TKP pihak kepolisian sebelumnya berencana mau melakukan outopsi jenazah, namun pihak keluarga tidak mengizinkan. “ Keluarga tidak mau dilakukan outopsi,” tegasnya.

Jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dibawa pulang dari rumah sakit.(ami/gal)

Komentar Anda