MATARAM – KPU Kabupaten/Kota di NTB akan membuka rekrutmen panitia pemilihan kecamatan (PPK) pada November ini.
Anggota KPU NTB Agus Hilman mengatakan, sejauh ini memang belum ada petunjuk pelaksanaan dan teknis terkait rekrutmen petugas ad hoc tersebut. Namun yang jelas, tahapannya November ini. Setiap kecamatan akan dipilih lima orang PPK. “Biaya untuk para petugas ad hoc ini bersumber dari APBN, karena mereka diperuntukkan untuk Pemilu 2024 yakni Pileg dan Pilpres,” terang mantan aktivis HMI tersebut, kemarin.
Pihaknya berharap, masyarakat bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti rekrutmen PPK. Namun diharapkan terlebih dahulu mempersiapkan fisik dan mental yang kuat. Mengingat beban kerja petugas ad hoc seperti PPK relatif berat. Belajar dari Pemilu sebelumnya, banyak petugas ad hoc yang menjadi korban meninggal karena kelelahan. Begitu juga nanti panitia pemungutan suara (PPS) yang rekrutmennya Desember. Butuh petugas yang kuat fisik dan mental. “Kita batasi umurnya maksimal 50 tahun bagi pendaftar dan minimal 17 tahun,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak generasi muda terutama mahasiswa mendaftar. Karena pemuda relatif memiliki fisik dan stamina yang kuat. Namun tentunya, punya pendirian yang teguh, berintegritas, jujur dan memiliki komitmen tinggi dalam mendukung suksesnya pemilu yang jujur dan bermartabat. “Kita dorong para generasi muda untuk mendaftar dan berpartisipasi,” terangnya.
Bahkan, pihaknya sudah memiliki opsi, jika memang dalam perkembangan pendaftaran petugas ad hoc misalnya KPPS di TPS tertentu sepi peminat, maka pihaknya akan berkolaborasi dengan kampus untuk melibatkan para mahasiswa sebagai petugas ad hoc. “Ini bentuk antisipasi yang kita lakukan,” lugasnya. (yan)
