Ratusan Sapi Masih Tertahan di Lembar

DISEMBELIH: Peternak terpaksa menyembelih sapinya yang terancam mati karena belum bisa diberangkatkan di Pelabuhan Lembar.(Fahmy/Radar Lombok)

GIRI MENANG – Ratusan ekor sapi milik peternak Dompu dan Bima masih tertahan di pelabuhan Gili Mas Lembar. Sapi-sapi ini diangkut dengan truk dan belum bisa dikirim ke Jakarta. Peternak mulai khawatir sapi mereka kelaparan. Bahkan ada yang terpaksa disembelih di tempat karena sapi kekurangan pakan dan tidak tahan di tempat parkir pelabuhan. Penyebab lain juga dikarenakan harus berdiri lama berhari-hari di atas mobil sekaligus menunggu waktu penyeberangan yang tidak jelas.

Faturrahman, pemilik sapi asal Dompu mengaku mereka belum mendapatkan kepastian kapan penyeberangan dilakukan. Mereka sudah menunggu berhari-hari, terhitung sudah lima hari puluhan sapi miliknya tidak bisa diberangkatkan.” Belum ada kepastian ini, terus mengambang tidak jelas dan sangat membingungkan,” ujarnya kemarin (23/5).

Jika terlalu lama menunggu, praktis pengeluaran terus membengkak karena harus merogoh biaya makan minum dan kebutuhan makan sapi. “Saya kalau begini kenyataannya sangat kecewa sekali dengan pemerintah. Terutama menyangkut soal kapan jadwal penyeberangan kami ini, itu yang paling penting,” kesalnya.

Dia sendiri tertahan sudah lima hari. Ada yang tertahan tujuh hari. Menurutnya, sampai sekarang belum ada kepastian kapan akan berangkat. Tetapi informasi yang diperolehnya mengenai muatan kapal hanya dengan kapasitasnya lima atau tujuh tronton saja. Dan itu harus berdasarkan nomor antrean.”Saya heran kok tidak ada intervensi sama sekali dari pihak pemerintah. Fungsi koordinasi mereka ini tidak jalan dan sangat mengecewakan kami,” ungkapnya.

Dikatakannya, sejak lima hari dirinya berada di terminal Segenter Lembar, ada sapi yang mati kondisi ini semakin galau parah Bagaimana tidak, selain cost untuk kebutuhan setiap hari di sini, diperparah dengan risiko kematian sapi.”Untungnya masih juga ada sapi sapi yang masih dapat di sembelih, tidak terlalu berat meskipun kenyataannya merugi,” ungkap Faturrahman.

Peternak lainnya, Maliki, khawatir sebab sudah empat hari tertahan di pelabuhan Gili Mas dan pakan untuk ternak miliknya juga mulai habis. “Kemarin kita sewa mobil dan ambil sendiri pakan jerami di tempatnya. Tapi sekarang mulai ada bantuan dari dinas menyiapkan mobil untuk cari pakan. Makanya kita bersyukur,” singkatnya.

Tapi kalau belum ada kepastian pemberangkatan kita khawatir, karena akan semakin sulit bertahan sapi mereka, karena itu pihaknya berharap segera ada kepastian dari pemerintah kapan bisa berangkat. Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) NTB Khaerul Akbar saat dikonfirmasi membenarkan bahwa puluhan truk yang akan membawa hewan ternak sapi ke DKI Jakarta masih tertahan di pelabuhan Gili Mas dan pelabuban Lembar sampai saat ini. Tapi Pemprov sedang mengupayakan bagaimana puluhan truk ini bisa segera diberangkatkan. “Masih telantar karena ketersediaan kapal kurang. Insyaallah besok ada 35 truk yang akan diberangkatkan lewat pelabuhan Lembar dan Rabu dini hari 55 truk bisa terangkut,” ungkapnya.

Dikatakan Khaerul ternak sapi asal Bima yang akan dibawa ke DKI Jakarta ini mestinya lewat tol laut pada 28 Mei 2023 nanti. Cuma dari peternak banyak tidak mau dan memilih agar ternak asal Bima ini lewat darat.” Karena tergiur lebih cepat sampai Jakarta sebab ternak ini untuk kebutuhan hewan kurban. Jadi ini banyak dialihkan lewat Dompu via darat,” terangnya.

Kendati demikian untuk mengantisipasi membludaknya truk pengangkut ternak di Pelabuhan Gili Mas. Pihaknya akan menahan laju pengiriman ternak dari Bima menuju Pulau Lombok.

Sedangkan pemenuhan pakan maupun air bagi ternak sebelum diberangkatkan. Sudah ada bantuan dari Pemprov dan BPBD.”Beberapa kekurangan akan kita dibantu akomodasinya untuk mendapatkan air dan pakan. Untuk kesehatan ternak kita sudah suntikkan vitamin. Insyaallah bersama Dinas Perhubungan kita upayakan pengangkutan ternak sudah bisa dilakukan besok,” tandasnya.(ami)

Komentar Anda