Ramai Transaksi Open BO di Lapangan Tanjung, Pol PP Aktifkan Patroli

PATROLI: Sat Pol PP KLU tengah berpatroli di Lapangan Tanjung, Jumat malam (1/12). (DERY HARJAN/RADAR LOMBOK )

TANJUNG – Sat Pol PP KLU mulai mengaktifkan patroli malam sejak ramai bergulir soal prostitusi atau open BO (booking out) di Lapangan Tanjung. “Sekarang rutin dua kali seminggu jadwal kita,” kata Pelaksana Tugas Kasat Pol PP KLU, Totok Surya Saputra, Sabtu (2/11).

Pihaknya juga berkoordinasi dengan Sat Reskrim Polres untuk patroli gabungan nantinya. Selain di Lapangan Tanjung, patroli juga menyasar tempat-tempat gelap yang kerap dijadikan tempat berkumpul anak muda. Kemudian menyasar kos-kosan sembari mengimbau para pemilik kos agar menjaga tempatnya dari praktik asusila. “Untuk mencegah penyakit-penyakit masyarakat ini harus peran kita bersama. Kalau kami dari segi keamanannya. Jadi masyarakat kita ajak untuk lebih aware lah menjaga lingkungan masing-masing,” bebernya.

Baca Juga :  Raden Nuna Cek Ombak Menuju Pilkada 2024

Minimal bentuk perhatian masyarakat yaitu melaporkan ketika ada indikasi praktik asusila atau perbuatan menyimpang lainnya. “Kami tentu siap menindak 24 jam,” tegasnya.

Selanjutnya sebagai bentuk pencegahan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk pemasangan penerangan jalan umum (PJU) di sekitar Lapangan Tanjung. Saat ini sudah ada beberapa yang mulai dipasang. “Kemudian pintu gerbang (dekat lapangan) setiap malam kita tutup dan kita arahkan anggota untuk 24 jam stand by di sini,” ucapnya.

Baca Juga :  Pelaku Wisata Senaru Tolak Kereta Gantung Rinjani

Dengan beberapa upaya ini, ke depan pihaknya berharap tidak ada lagi temuan terkait transaksi open BO di lapangan Tanjung ataupun tempat lainya di KLU.

Sebelumnya ramai soal Lapangan Tanjung kerap dijadikan sebagai tempat transaksi open BO. Mirisnya, itu dilakukan oleh anak-anak remaja. Hal ini terungkap dari beberapa temuan petugas di lapangan dan pengakuan dari beberapa remaja yang diamankan.

Di mana mereka bertransaksi di Lapangan Tanjung, setelah itu mereka mencari kos-kosan sebagai tempat mesum. (der)

Komentar Anda