PPP Dukung Wartiah, PAN Usung Iqbal, Mohan Didorong Maju

Hj Wartiah – Lalu Muhammad Iqbal – Mohan Roliskana (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai serius menatap Pilkada NTB 2024. Partai berlambang Kakbah itu tengah menimang-nimang sejumlah nama yang akan mendapatkan tiket dukungan dari PPP untuk berlaga di Pilgub NTB 2024.

Sekretaris DPW PPP NTB, Mohammad Akri mengatakan pihaknya memprioritaskan kader untuk diusung dalam memperebutkan kursi NTB 1. Dia menegaskan PPP tidak kekurangan kader terbaik untuk diusung dan dijagokan dalam kontestasi Pilkada NTB 2024.

Kader PPP yang dinilai layak didorong maju Pilgub NTB adalah anggota DPR RI, Hj Wartiah. Dengan rekam jejak yang mumpuni selama menjadi legislator, baik di DPRD NTB maupun DPR RI, Akri menilai Wartiah telah punya cukup pengalaman dan kemampuan untuk membangun NTB.

“Ibu Hj Wartiah adalah kader PPP yang sangat layak maju di Pilgub NTB,” ucap Ketua Fraksi PPP DPRD NTB, Minggu kemarin (17/3).

Akri mengatakan, nantinya akan ada sejumlah mekanisme kepartaian yang akan berlaku sebelum memutuskan dukungan ke salah satu Paslon seperti Desk Pilkada hingga Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil).

Namun demikian, PPP untuk sementara tetap akan memberikan prioritas kepada kader untuk diusung di Pilgub NTB. Karena dengan modal tujuh kursi di DPRD NTB hasil Pileg 2024, maka ini menjadi modal sangat signifikan bagi PPP dalam membentuk poros koalisi untuk mengusung Paslon di Pilkada NTB.

“Tinggal kita cari sisanya 6 kursi. Yang potensial kan semua orang tahu ada Ibu Wartiah dengan pengalamannya di legislatif, pernah di DPRD NTB, dan sekarang di Senayan,” ungkap pria asal Batukliang, Lombok Tengah ini.

Menurutnya, Wartiah merupakan tokoh perempuan. Dimana di tengah dominasi figur laki-laki dalam kancah politik khususnya di NTB, perlu didorong lebih banyak perempuan yang punya kapasitas untuk memimpin dan membangun NTB.

“Pada prinsipnya secara kepartaian masih berproses. Kita tunggu rekapitulasi nasional Pemilu 2024 rampung, baru nanti kami menunggu arahan DPP soal Pilgub,” terangnya.

Akri menegaskan, PPP adalah salah satu partai yang akan menentukan peta koalisi dan kontestasi Pilgub NTB 2024. Dengan modal 7 kursi di DPRD NTB, dengan raihan 247.210 suara, pihaknya optimis menatap Pilgub NTB 2024. “Ya kami optimislah, kita bisa jadi salah satu penentu nanti,” tandasnya.

Terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal juga diketahui terus menunjukkan keseriusannya untuk maju bertarung di Pilgub NTB. Ia terus bergerilya menemui pimpinan partai politik di NTB. Kali ini, mantan Duta Besar RI untuk Turki ini menemui Ketua DPW PAN NTB Muazzim Akbar, Sabtu malam (16/3).

Baca Juga :  Prajurit TNI Korban Penganiayaan OTK Papua Dimakamkan di Bima

Lalu Iqbal mengungkap alasan pertemuannya dengan Muazzim, karena menangkap adanya kesamaan visi. “Saya diminta bertemu beliau oleh salah satu ulama yang disegani di sholatiyah, yang ternyata adalah paman beliau. Jadi kami berkeluarga, lingkaran persahabatan kami sama. Tapi yang paling penting visi kita sama. Kita ingin menjadikan NTB yang tidak hanya sejahtera, tetapi juga mendunia,” terang Iqbal.

Iqbal kemudian berharap PAN bisa berjuang bersama dirinya membangun NTB ke depan. “Saya harap kita nanti bisa berjuang bersama PAN, sebagai partai yang dilahirkan reformasi, berjuang untuk NTB,” tandasnya.

Ketua DPW PAN NTB, Muazzim Akbar juga mengungkap banyak kesamaan dengan Iqbal. Utamanya, Muazzim selain sebagai ketua partai politik, ia juga menjabat Ketua Asosiasi Perusahaan Pekerja Migran Indonesia (APPMI) NTB. Di saat yang sama, Iqbal berkarier di Kementerian Luar Negeri.

“Setelah banyak ngobrol tadi kaitan dengan NTB, saya punya keyakinan sebagai pimpinan Parpol Insya Allah sangat menginginkan beliau memimpin NTB ke depan. Beliau punya pengalaman luar biasa. Tidak lagi sekarang kita berpikir NTB Maju, NTB Gemilang, tetapi NTB Mendunia,” tegas Mauzzim.

Muazzim mengaku sudah berkomunikasi dengan DPP PAN, dan dirinya berharap juga Iqbal dapat juga membangun komunikasi dengan DPP PAN, serta Parpol lain di NTB. “Kita akan terus bertemu. PAN Insya Allah memberikan lampu hijau untuk beliau,” tandasnya.

Sedangkan Partai Golkar dipastikan tetap menjadi jawara di DPRD Provinsi NTB hasil Pileg 2024, dengan total perolehan suara partai 478.116 suara, dan raihan 10 kursi. Sehingga dipastikan kader Parpol berlambang pohon beringin tetap akan menjabat sebagai Ketua DPRD NTB pada periode 2024 – 2029 mendatang.

Kemenangan yang diperoleh Partai Golkar di NTB, tentu tidak terlepas dari racikan tangan dari sang Ketua DPD Partai Golkar NTB, Mohan Roliskana. Lantas, apakah modal kemenangan diraih Partai Golkar ini membuat Ketua DPD Partai Golkar NTB Mohan Roliskana berani memutuskan maju bertarung di Pilkada NTB sebagai calon Gubernur (Cagub)?

Menurut pengamat politik UIN Mataram, Dr Ihsan Hamid, modal kemenangan yang diperoleh Partai Golkar di DPRD NTB hasil Pileg 2024, seharusnya membuat Ketua DPD Partai Golkar NTB Mohan Roliskana makin Pede (percaya diri) untuk tampil bertarung sebagai Cagub. “Kemenangan ini harus membuat Mohan makin percaya diri untuk tampil di Pilgub,” katanya kepada Radar Lombok, kemarin.

Dia berpandangan, kemenangan yang diraih Partai Golkar pada Pileg 2024 di NTB, sudah seharusnya diapresiasi oleh DPP Partai Golkar, dengan memberikan tiket calon Gubernur kepada Mohan Roliskana selaku Ketua DPD Partai Golkar NTB.

Baca Juga :  Sidak Proyek KIHT, Komisi II Temukan Banyak Persoalan

Berangkat dari pengalaman, tiket calon Gubernur biasanya diberikan kepada Ketua DPD Partai Golkar NTB. Dengan kemenangan diperoleh Partai Golkar tersebut, sudah pantas Mohan Roliskana maju bertarung memperebutkan kursi NTB 1. “Akan sangat lucu, partai pemenang di NTB, tetapi Ketua DPD I tidak berani maju mencalonkan diri di Pilgub,” ungkapnya.

Meski memang tidak ada Parpol yang bisa mengusung sendiri pasangan calon (Paslon) di Pilkada NTB tanpa koalisi. Namun dengan modal 10 kursi yang dimiliki Golkar di DPRD NTB, membuat Partai Golkar tidak akan terlalu sulit dalam membentuk koalisi untuk memenuhi persyaratan 13 kursi, agar bisa usung Paslon di Pilgub NTB.

Bahkan Partai Golkar dipastikan akan menjadi motor koalisi utama. “Tambahan 3 kursi tidak terlalu sulit dicari,” imbuhnya.

Apalagi mengingat, Mohan Roliskana adalah salah satu kader yang sudah diberikan mandat oleh DPP Partai Golkar untuk dipersiapkan maju di Pilkada NTB. Selain juga dua nama kader lainnya, yakni HM Suhaili FT dan Indah Damayanti Putri.

Dia menilai keputusan Mohan sebagai Ketua DPD Partai Golkar NTB berani bertarung di Pilgub NTB, akan terkait harkat dan marwah Partai. Parpol besar dan pemenang pileg 2024 di NTB, berani menjagokan Ketua DPD memperebutkan kursi NTB. “Ini bisa jadi anomaly, jika Parpol pemenang, tapi Ketua DPD I tidak berani maju jadi Cagub,” tandasnya.

Pengamat politik lainnya, Dr Agus mengungkapkan, dalam teori politik setiap partai itu didirikan untuk menjadi pemerintah. Maka jika mengikuti teori ketika Partai Golkar keluar sebagai pemenang Pileg, Ketua DPD I harusnya maju sebagai calon gubernur. Dengan begitu maka terjadi sinergitas antara Pemerintah Provinsi dengan DPRD.

Namun dalam realitas politik, tidak selalu demikian. Seorang politisi pasti akan membuat kalkulasi berdasarkan hasil survei, besaran elektoral di daerahnya (kabupaten/kota) yang dijadikan basis utama, dan kesiapan material politik, termasuk dukungan partai politik lain.

Mengapa variabel-variabel ini harus dihitung secara cermat? Karena rasionalitas pilihan pemilih dalam pemilu Legislatif tidak selalu linier dengan pilihannya dalam Pilkada. Boleh jadi pemilih memilih Partai Golkar dalam pileg karena ketokohan calon anggota legislatif, tetapi tidak memilih paslon yang diusung Partai Golkar dalam pilkada karena paslon tersebut tidak mendapatkan hati di mata pemilih.

“Saya membaca Mohan akan tetap bertahan di Mataram untuk 1 periode lagi, karena kalkulasi-kalkulasi politik tersebut,” lugasnya. (yan)

Komentar Anda