SELONG–Pos Pengamanan PT ECO Solutions Lombok (ESL) yang berada di Hutan Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terbakar, Kamis dinihari kemarin (8/12), sekitar pukul 02.00 Wita.
Pos pengaman itu sebelumnya sempat di segel oleh sekelompok warga menggunakan kayu dan duri, akibat persoalan traktor milik Kementerian Pertanian yang dititipkan di Kodim1615, diduga dirusak oleh salah satu konsultan PT ESL bagian penghijauan, beberapa hari lalu.
Menurut salah satu warga setempat, Sahdan, Pos Pengamanan PT ESL yang terbakar ini diketahui setelah dia mendengar suara letusan, yang tidak diketahui asalnya. Pada saat dia keluar mencari sumber ledakan, Sahdan melihat ada api diatas atap pos. Dia pun langsung menelpon Babinkamtibmas Desa Sekaroh.
“Tadi malam kan saya kecapaian. Pada saat lagi tidur pulas, saya mendengar ada suara letusan. Saya kira ada polisi yang sedang menembak. Pas saya keluar, saya melihat api diatas atap pos,” ungkapnya ketika ditemui Radar Lombok, kemarin.
Pada saat kejadian, tidak seorang pun yang melintas di jalan. Selain itu, di Pos Pengamanan PT ESL ini juga tidak ada cahaya sedikitpun, karena memang tidak ada listrik yang mengalir di desanya. ”Saya juga bingung, kok bisa tiba-tiba nyala. Padahal sejak pos ini disegel, pagawainya tidak ada di tempat. Listrik juga tidak ada ngalir. Di seher (sihir) mungkin ya,” candanya.
Sementara Kepala Satuan Pengamanan Hutan (SPH), Lalu Junaidi mengatakan, untuk pos pengamanan ini semula ditempati oleh anggota SPH yang sedang melakukan tugas penjagaan. Namun sejak ada masalah salah satu temannya, menyebabkan pos ini disegel warga. Pihaknya pun memindahkan anggota ke Temeak, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan terjadi.
“Namun pada saat tadi pagi mau berangkat untuk melaporkan kejadian penyegelan yang kemarin ke Polres Lotim, tiba-tiba kita mendapat informasi kalau pos itu terbakar. Apakah itu terbakar akibat ada api dari langit, atau bagaimana. Kita tidak tahu. Yang jelas kita tunggu hasil pemeriksaan dari kepolisian yang sedang olah TKP,” jelasnya.
Kebakaran yang terjadi di Pos PT ESL itu apakah ada kaitannya dengan penyegelan beberapa hari lalu yang dilakukan oleh sekolompok masa? Junaidi enggan memberikan jawaban.
“Jika kita mennganggap kebakaran akibat arus pendek, maka di pos sendiri tidak ada listrik masuk. Meskipun kita memiliki AC, namun itu dinyalakan dari mesin Genset yang ada didalam. Sedangkan Genset tidak pernah menyala, dan tidak terbakar,” ujar Junaidi.
Dalam hal ini pihaknya hanya berharap pada pihak kepolisian agar segera dapat mengungkap apa penyebab sebenarnya kebakaran Pos Pengamanan PT ESL. “Kita tidak melihat berapa kerugian perusahaan yang dialami, meskipun tentu mencapai puluhan juta. Namun yang kita ingin tau, apa penyebab terjadinya kebakaran yang aneh ini,” pintanya.
Sementara Kepala Desa Sekaroh, H. Mansur menyayangkan adanya kejadian ini. Pasalnya, pihak perusahaan yang bergerak di bidang penghijauan ini kalau telah beroperasi akan menyerap 10 ribu tenaga kerja, dan kini sudah mulai bekerja. Sehingga semenjak mulai beroperasi, masyarakat setempat sudah banyak yang direkrut menjadi tenaga kerja.
Selain itu, PT ESL sendiri juga sudah mulai bekerja dengan melakukan pelatihan kepada masyarakat setempat. Hal ini sekaligus menandakan bentuk kepedulian kepada masyarakat. Bahkan dalam pelatihan kepada masyatakat, PT ESL juga memberikan uang saku kepada peserta pelatihan, sebagai ganti rugi waktu yang dikeluarkan masyarakat.
“Bayangkan saja, tidak ada perusahaan lain di Lombok Timur ini memberikan gaji yang tinggi. Pada saat masyarakat melakukan pelatihan dan pembekalan, dalam 10 hari saja sudah mendapat gaji Rp 1 juta. Sekarang begini balasan yang diberikan. Yang diinginkan apa sih?” sesal Kades.
Untuk itu, dia meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mencari dan mengungkap penyebab kebakaran Pos Pengamanan PT ESL. ”Jika pos ini sengaja dibakar, dan itu masyarakat saya. Maka saya tidak akan membelanya. Saya serahkan ke hukum saja biar dia kapok. Masyarakat yang dibela itu orang yang benar, bukan yang salah,” kesalnya.
Sedangkan Kapolres Lombok Timur melalui Kasat Reskrim, AKP Antonius Faebuadodo Gea, yang memimpin langsung olah TKP mengatakan, kalau sejauh ini pihaknya belum dapat memastikan apa penyebab dari kebakaran Pos Pengamanan PT ESL.
Namun dari hasil olah TKP yang kita lakukan, kita dapat memastikan kalau titik api berasal dari belakang pos. Untuk sementara hanya itu dulu yang bisa kami sampaikan. Selanjutnya kita tunggu hasil uji laboratorium forensic, dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” singkatnya. (cr-wan)