PRAYA—Pondok Pesantren (Ponpes) Al Muhsinin di Dusun Jomang, Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, ludes dilalap si jago merah. Kebakaran tersebut terjadi Minggu (17/11), sekitar pukul 11.20 Wita, dimana kebakaran itu disebabkan oleh terbakarnya tumpukan kayu dan bambu yang ada dibelakang gedung sekolah, sehingga api merambat dan memmbakar atap tiga unit ruang kelas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Loteng, H Muhammad menjelaskan, bahwa kebakaran tersebut terjadi pada saat proses belajar mengajar. Dimana tumpukan kayu dan bambu yang ada dibelakang ruang kelas tiba-tiba terbakar. Api tersebut memebasar, dan menjalar ke atap ruang kelas, saat aktivitas belajar mengajar sedang berlangsung. Sehingga guru dan murid yang berada di dalam kelas langsung berhamburan keluar.
“Kebakaran terjadi saat aktivitas belajar mengajar sedang berlangsung. Melihat kejadian itu, guru beserta murid yang sedang belajar kemudian berhamburan keluar ruang kelas. Selanjutnya mereka mengambil air dengan alat seadanya untuk memadamkan api yang membakar ruangan,” ungkap Muhammad, kepada Radar Lombok.
Karena api yang cukup besar, pihak Ponpes pun langsung menghubungi pemadam kebakaran, yang tidak berselang lama sekitar pukul 11.40 Wita, sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Petugas kemudian langsung memadamkan api yang membakar tiga bangunan ruang kelas tersebut.
“Setelah petugas datang, baru pada pukul 12.15 Wita api berhasil dipadamkan. Kemudian para murid dibantu masyarakat sekitar membersihkan tiga ruang kelas yang terbakar. Kerugian akibat kebakaran tersebut, yakni tiga ruang kelas terbakar atapnya, dan diperkirakan kerugian mencapai Rp 75 juta,” jelasnya.
Muhamad menegaskan, hingga kini pihak kepolisian masih mendalami penyebab kebakaran tersebut, dengan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui kejadian. Dari data sementara, kebakaran itu terjadi, kuat dugaan adanya orang yang membuang putung rokok di tengah tumpukan sampah/kayu yang mudah terbakar itu.
“Kebakaran yang terjadi di Ponpes Nurul Muhsinin, Desa Batujai, terjadi disinyalir ada yang membuang puntung rokok ke tumpukan kayu dan bambu yang banyak kertas dan sampah kering, sehingga mudah terbakar. Tapi petugas masih mendalami dengan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” terangnya.
Kesempatan itu, pihaknya juga mengimbau kepada warga agar tetap waspada, dan menjadikan kebakaran ini menjadi pembelajaran agar tidak terulang lagi. Setidaknya jangan membuang puntung rokok sembarangan di lokasi yang mudah terbakar. Karena saat ini memang kondisi cuaca panas, sehingga mudah membuat terjadinya kebakaran.
“Kebakaran ini harus menjadi pembelajaran, agar kedepan kita lebih hati- hati. Karena ini masih musim panas, dan semua dengan mudah bisa terbakar. Jangan sembarangan membuang puntung rokok,” ingatnya. (met)