Poltekpar Lombok Gelar Kemah Bakti di Sembalun

Poltekpar Lombok Gelar Kemah Bakti di Sembalun
KEMAH BAKTI: Wakil Direktur Poltekpar Negeri Lombok, Dr. Farid Said, M.Pd, dan Kepala Dispar NTB, HL Moh. Faozal, foto bersama para mahasiswa Poltekpar Negeri Lombok yang melaksanakan Kemah Bakti di Sembalun, 7 – 8 Juli 2017. (SIGIT SETYO/RADAR LOMBOK)

SELONG—Mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Negeri Lombok, bekerja sama dengan Sembalun Community Development Center (SCDC), menggelar Kemah Bakti Wisata Mahasiswa, selama dua hari, 7 – 8 Juli 2017, bertempat di Lapangan Umum Kecamatan Sembalun.

Menurut Wakil Direktur Poltekpar Negeri Lombok, Dr. Farid Said, M.Pd, kegiatan Kemah Bakti juga dirangkaikan dengan sosialisasi Sapta Pesona Wisata yang berlangsung di Gedung Serba Guna Kecamatan Sembalun, dan workshop pelatihan pembuatan Welcome Drink yang dilaksanakan di Restauran Hotel Nusantara Sembalun.

Kegiatan dihadiri oleh perwakilan Disbudpar Lotim, Camat Sembalun, tokoh masyarakat, tokoh agama, Muspika dan para pelaku wisata yang ada di Semablun. Dimana untuk kegiatan Kemah Bakti Poltekpar Negeri Lombok sendiri dibuka oleh Kabid Pengembangan Pariwisata Lotim, mewakili Kepala Dinas Pariwisata Lotim, H. Khairil Anwar.

Poltekpar Negeri Lombok sendiri baru dibuka setahun yang lalu, dengan jumlah mahasiswanya sekitar 200-an lebih. Sehingga kegiatan kemah bakti sekarang ini juga merupakan kali pertama yang dilaksanakan, dengan mengambil tema “Mengabdi untuk Masyarakat”. Tujuannya, agar Poltekpar Negeri Lombok makin dikenal oleh masyarakat, baik yang ada di wilayah perkotaan, maupun yang ada di pelosok-pelosok desa seperti Sembalun, Lotim ini.

“Kita mengadakan kemah bakti ini, sekaligus untuk sosialisasi Sapta Pesona Wisata, dan agar masyarakat mengetahui bahwa Poltekpar Negeri Lombok sudah ada ditengah-tengah mereka. Bukan hanya ada di Jawa atau pun daerah lain saja, tetapi juga ada di Lombok,” kata Farid, ketika memberikan sambutan dalam sosialisasi Sapta Pesona Wisata, Jumat lalu (7/7).

Poltekpar Negeri Lombok lanjut Farid, juga akan mengadakan kerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Sembalun, khususnya para pelaku wisata, untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)-nya. Apalagi daerah Sembalun merupakan salah satu ikon wisata di NTB, yang kini banyak dikunjungi oleh para wisatawan.

Baca Juga :  Bulog Pasok Bawang Putih Sembalun 400 Kg

Melalui kerjasama nantinya, diharapkan akan tergali potensi-potensi lokal yang dapat dikembangkan sebagai atraksi untuk menarik minat kunjungan para wisatawan. “Salah satunya adalah membuat Seruang, minuman khas Sembalun, agar memiliki tampilan yang cantik, dan layak untuk dihidangkan kepada para tamu yang berkunjung. Atau istilahnya menjadikan minuman Seruang ini sebagai welcome drink (minuman ucapan selamat datang, red),” jelas Farid.

Kesempatan itu, Farid juga mengapresiasi masyarakat dan pemuda Sembalun yang menyambut hangat kegiatan Kemah Bakti Poltekpar Negeri Lombok, dan kedatangan mereka di Sembalun. “Kami sangat mengapreasasi dan berterimaksih kepada masyarakat dan pemuda Sembalun. Terutama kelompok pemuda SCDC yang menjadi volunteer dalam membantu mensukseskan acara kami,” ulasnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, HL Moh. Faozal, yang berkunjung ke lokasi Kemah Bakti Poltekpar Negeri Lombok di Sembalun pada hari kedua, Sabtu (8/7), menyampaikan empat harapannya kepada para mahasiswa dan segenap civitas akademika Poltekpar Negeri Lombok, agar dalam pengabdian masyarakatnya ikut andil dalam mengembangkan kepariwisataan di Sembalun.

“Pertama, para wisatawan yang baru berkunjung ke Sembalun, mereka tentu belum mengetahui informasi dimana obyek-obyek wisata Sembalun yang bisa dikunjungi. Untuk itu, dengan adanya lay out, atau tulisan-tulisan berisi informasi tentang destinasi, penunjuk arah, dan lainnya yang dibuat oleh Poltekpar Negeri Lombok, akan membuat berbagai obyek wisata di Sembalun makin ramai dikunjungi,” harap Faozal.

Baca Juga :  YAP Lotim Buka Lokasi Wisata Baru

Kemudian kedua Poltekpar Negeri Lombok juga dapat mengedukasi tata kelola dan layanan yang dilakukan oleh para pelaku usaha wisata di Sembalun. Sehingga nantinya akan tercipta standar operational prosedur (SOP) dalam melayani para wisatawan.

“Misalnya wisatawan yang baru datang ke sebuat hotel atau restauran, mereka harus disambut dengan ucapan yang ramah dan minuman selamat datang. Demikian pula ketika ada tamu yang hendak memesan menu makanan, seperti nasi goreng misalnya, berapa menit waktunya makanan itu harus sudah terhidang ke tamu,” ujar Faozal.

Ketiga, saat ini di Sembalun terdapat 44 home stay, yang layanannya dapat dikatakan masih dibawah standar sebagai sebuah destinasi wisata. “Poltekpar Negeri Lombok yang memiliki ilmu tentang kepariwisataan, dapat membantu membenahi manajemen dan layanan yang dilakukan para pengusaha home stay di Sembalun ini,” pinta Faozal.

Kemudian yang keempat atau terakhir, di Sembalun ini spot utamanya adalah destinasi wisata minat khusus, yakni trekking (pendakian), baik mendaki ke Gunung Rinjani, maupun pendakian ke bukit-bukit di sekitar Sembalun, seperti Bukit Pergangsingan, Bukit Nanggi, Bukit Dara, dan lainnya yang tak kalah menariknya dari Gunung Rinjani.

“Harapan saya, Poltekpar Negeri Lombok dapat membantu mengedukasi atau menyadarkan para pelaku usaha wisata trekking di Sembalun. Agar sebelum membawa para tamu mendaki, mereka bisa menerapkan safety first (utamakan keselamatan), yaitu brifing para tamu sebelum mendaki, apa yang boleh dilakukan dan tidak, termasuk tidak membuang sampah di gunung, atau memetik bunga edelweiss demi kelestariannya,” pungkas Faozal. (gt)

Komentar Anda