Polisi Telusuri Ratusan Tiket Palsu Sheila on 7

Kompol Kadek Adi Budi Astawa (ROSYID/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Sat Reskrim Polresta Mataram menelusuri adanya dugaan penjualan tiket palsu konser band Sheila on 7 yang diselenggarakan alumni SMA 2 Mataram di areal parkir Lombok Epicentrum Mall, Kota Mataram, Rabu malam (3/1).

Pengumpulan keterangan awal pun sudah dilakukan. “Kita sudah lakukan interogasi on the spot (pemeriksaan di tempat). Ada dua orang dari panitia dan ada juga dari Badan Keuangan Daerah (BKD),” kata Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa, Jumat (6/1).

Interogasi on the spot yang dilakukan, menjadi bekal awal untuk pengusutan lebih dalam. “Dokumen-dokumennya sudah kami minta ke fungsi intel, berkaitan dengan susunan panitia acara dan lainnya,” sebutnya.

Dikatakan, ketika pihaknya datang ke lokasi acara, tiket yang diduga palsu tersebut sudah dipegang oleh BKD. Jumlahnya mencapai ratusan tiket. “Saya belum ketemu sama pembeli tiket, apakah pembeli tiket itu pada akhirnya tidak masuk atau lainnya, saya tidak tahu,” ucapnya.

Baca Juga :  Tunggakan Pajak Grand Legi Masih Dicicil

Pengusutan dilakukan, karena ada dugaan kebocoran pemasukan ke pemerintah setempat dari penjualan tiket palsu tersebut. Yang seharusnya, dari penjualan setiap tiket konser, pemerintah mendapatkan pemasukan 10 persen. “Untuk sementara, yang merasa dirugikan pihak pemerintah. Karena dengan adanya peredaran tiket palsu, pemerintah tidak mendapatkan pemasukan untuk 10 persennya,” ujarnya.

Dalam tiket yang terjual, ditemukan sejumlah tiket yang tidak memiliki stempel dari pihak BKD. Sedangkan tiket yang dikategorikan sah, tiket yang ada stempel BKD-nya. “Nah, jadi sekarang itu ada tiket yang tidak berstempel, ada tiket liar. Dengan adanya tiket yang tidak berstempel dijual, sehingga tidak ada pemasukan ke daerah,” cetusnya.

Baca Juga :  Gaji Batal Naik, Honorer Gigit Jari

Menyinggung soal dugaan tiket tak berstempel BKD juga dikeluarkan oleh pihak panitia, dirinya belum berani memastikan hal tersebut. Karena harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

Berkaitan dengan izin penyelenggaraan event sendiri, Kadek Adi belum memberikan komentar panjang lebar, karena masih dilakukan koordinasi dengan fungsi intel. “Kami masih minta data di intel. Informasi dari intel, penjualan tiket sebelum memiliki izin acara. Tapi itu baru informasi, belum berani kami pastikan,” tutupnya. (cr-sid)

Komentar Anda