Polisi Kesulitan Mengidentifikasi Pelaku Pembobolan Rekening BRI

AKP Haris Dinzah (Ali Ma'shum/Radar Lombok)

MATARAM—Satreskrim Polres Mataram terus mendalami penyelidikan kasus bobolnya ratusan rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Mataram yang diduga dengan modus pencurian data (Skimming).

Kasat Reskrim Polres Mataram AKP Haris Dinzah mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.  Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan unit cyber crime Polda NTB. Dalam perkembangannya, penyidik masih menunggu data-data  dokumen terkait dengan kerahasiaan bank. Data itu menurutnya berisikan transaksi maupun jumlah nasabah yang menderita kerugian. " Jumlah total kerugian itu berapa dan hal lainnya yang kita butuhkan dalam proses penyelidikan akan kita minta kepada  BRI Cabang Mataram," katanya, Selasa kemarin (1/11).

Ia  mengaku membutuhkan data itu secepatnya. Dari pihak BRI juga disebutnya akan menyerahkan data ini. " Katanya sih dari informasi yang kita dapatkan akan diserahkan hari ini (kemarin, red). Katanya akan menghadirkan dokumen terkait yang kita butuhkan," ungkapnya.

Baca Juga :  Sejumlah Tokoh dan Artis Nasional Ikut Event “ BRI Mekaki Marathon”

Selanjutnya, data yang diserahkan oleh BRI ini akan ditelaah terlebih dahulu. Data itu disebutnya tentu akan menggambarkan mengenai jumlah maupun dimana nasabah tersebut mengalami kerugian. " Datanya kan belum ada sama kita (kepolisian, red)," imbuhnya.

Polisi  telah menerima satu rekaman CCTV yang terpasang disalah satu ATM milik  BRI. CCTV tersebut terpasang disinyalir ditempat pelaku menaruh alat skimming (skimmer). " Terpasang di ATM BRI di daerah mana tentu tidak bisa kami jelaskan. Karena itu sudah materi penyelidikan," katanya.

Namun kepolisian juga diakuinya mengalami kesulitan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi pelaku yang terekam kamera CCTV ini. Pelaku disebutnya sangat professional dalam beraksi. Tapi dipastikannya, dari bahan tersebut akan diselidiki secara maksimal. " Kami memang kesulitan mengidentifikasi siapa pelakunya. Dia itu pakai helm saat masuk ke ATM," ujarnya.

Baca Juga :  BRI Uji Coba Penyaluran 547 Kartu Tani

Pelaku ini biasanya akan menaruh alat skimmier di ATM di daerah sepi dan tidak dijaga oleh satpam. " Biasanya disitulah mereka memasang skimmer," katanya.

Ia  mengimbau kepada pihak bank maupun vendor agar lebih memperketat penjagaan khsusunya ditempat-tempat yang jauh dari pantauan. Bimbingan Masyarakat (Binmas) kepolisian juga terus berkoordinasi dengan pihak bank untuk memberikan himbauan kepada masyarakat. " Apabila nasabah ingin mengambil uang agar tidak menggunakan helm saat memasuki ATM. Ketika ada orang yang melanggar himbauan ini agar ditanyakan dan ditegur petugas keamanan. Ini hal-hal yang harus diantisipasi," sebutnya.(gal)

Komentar Anda