Event “BRI Mekaki Marathon 2017” sukses digelar di Teluk Mekaki Desa Pelangan Kecamatan Sekotong, Minggu (30/4). Kegiatan ini punya banyak sisi lain mulai dari cerita Wali Kota Bogor Bima Arya yang semangat lari setelah sebelumnya sakit perut, hingga artis nasional Wulan Guritno yang tidak kuat mendaki.
ZULKIFLI-GIRI MENANG
Tidak seperti biasanya Pantai Teluk Mekaki terang benderang dan dipenuhi ribuan orang pada, Sabtu malam (29/4). Keesokan harinya digelar event “BRI Mekaki Marathon”. Panitia dari EO Archiss sebenarnya mengagendakan penjemputan 2 ribu lebih peserta menggunakan bus pada Minggu pagi sekitar pukul 02.00 Wita menuju Mekaki dari beberapa titik kumpul baik di wilayah Lombok Barat maupun Kota Mataram. Namun nampaknya banyak peserta yang lebih memilih datang H-1 dan menginap di lokasi. Alasan sejumlah peserta ; ingin lebih lama menikmati keindahan Pantai Teluk Mekaki. Maklum, sebagian besar peserta adalah komunitas atau grup tertentu. Ada juga yang beralasan bahwa dengan menginap di lokasi, tenaga lebih segar berlari pada pagi harinya.
Tetapi sayang, sekitar pukul 02.00 Wita peserta yang memilih membuat tenda di pinggir pantai dibangunkan oleh rintik hujan. Mereka kemudian mencari tempat yang aman. Kebanyakan tenda dipakai untuk mengamankan barang-barang bawaan, sementara peserta memilih menggelar tikar atau sejenisnya di tempat terbuka.
Tetapi tidak dipungkiri banyak pesrta yang tidak tidur hingga tiba waktu start lari pada pukul 05.45 Wita. Mereka ini terlali asyik bercengkerama sehingga tidak terasa pagi datang.
Setelah selesai salat subuh, Bupati H. Fauzan Khalid melepas peserta marathon kategori 42 kilometer, lalu dilanjutkan dengan pelepasan peserta lari kategori 21 kilometer yang diikuti artis Chicco Jerikho. Di kategori 10 kilometer nampak ikut dua artis ternama, Julie Estele dan Fajar ‘Alexa’, kemudian peserta paling banyak ada di kategori 5 kilometer. Di sini juga ada artisnya, siapa lagi kalau bukan Wulan Guritno. Ada Bupati H. Fauzan Khalid, pengamat ekonomi Faisal Basri, pengamat politik Yunarto Wijaya, serta Wali Kota Bogor Bima Arya. “ Selamat menerima tantangan sekaligus menikmati indahnya pemandangan di jalur yang akan dilalui,” ungkap bupati.
Jalur lari memang penuh tantangan. Khusunya saat pelari pada semua kategori memacu tenaga pada tanjakan pertama kilometer 1 dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Banyak peserta yang ‘ngos-ngosan’ di tanjakan pertama ini. Bahkan tidak sedikit yang berjalan dan tidak kuat berlari atau mendaki di tanjakan yang masih cukup banyak pasir, tanah dan bebatuan kecil ini.”Kalau jalannya datar, saya sanggup lari,” ungkap Wulan Guritno.
Tidak seperti pelari pada kategori lainnya, pelari kategori 5 KM bisa langsung menuju Simba, bukit dimana peserta bisa melihat langsung keindahan Teluk Mekaki. Disini para peserta juga harus mendaki lagi. Tetapi kali ini kemiringannya tidak terlalu ekstrim. Ada yang sedikit datar dan ada yang terjal pada selang beberapa puluh meter.
Semua kategori lari start dan finish di Teluk Mekaki. Kategori 42 kilometer titik baliknya di Tawun kemudian melewati Simba sebelum finish di Teluk Mekaki, sementara kategori 21 kilometer titik baliknya di Tembowong, kategori 10 KM titik baliknya di Pelangan.
Para artis termasuk Chicco berhasil mencapai garis finish. Dengan bangga dia pun memamerkan medali. Dia terlihat girang saat mencapai finish. Dia mengaku bisa finish berkat dukungan masyarakat yang sepanjang jalan memberi semangat. “Karena view-nya bagus terus banyak warga sini yang support, saya berhasil mencapai garis finish,” ungkapnya.
Selanjutnya, Wali Kota Bogor Bima Arya tidak bisa menyelesaikan lari 5 kilometer. Wali kota kelahiran 17 Desember 1972 ini mencoba berlari tetapi dilarang dokter. Karena Sabtu malamnya, dia mengalami gangguan di bagian perut, karena diduga kebanyakan mengkonsumsi sea food. “Iya karena kebanyakan makan sea food mungkin, tadi malam itu makan kerang, banyak lah,” ujarnya.(*)
