Pj Gubernur Diminta Bergerak Tingkatkan Promosi MotoGP

PENONTON : Inilah antusiasme penonton MotoGP 2022 lalu yang cukup ramai. (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM – Promosi event MotoGP Mandalika 2023 dinilai sangat kurang. Antusias masyarakat juga sangat minim. Akibatnya penonton yang beli tiket pun tercatat sangat sedikit dibanding MotoGP 2022 lalu.

“Sampai bulan ini, tiket yang laku sangat sedikit. Data kami mencatat baru 200-an paket bundling yang laku. Lebih bagus tahun lalu yang mencapai ribuan,” beber Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) NTB Salah M Saleh, Selasa (19/9).

Dikatakannya, penjualan tiket MotoGP tahun ini dinilai sangat memprihatinkan. Dari target yang dipasang, pihaknya tidak menyangka pembelian tiket sangat lesu. Bagaimana tidak, harusnya penjualan tiket sampai bulan September ini mesti diangka ribuan tiket, namun kenyataannya baru laku 200-an tiket paket bundling.

Baca Juga :  Gubernur Minta KONI NTB Optimis dengan Target 20 Emas

Sahlan menyebut, kondisi ini terjadi bukan tanpa sebab, melainkan karena sangat minimnya promosi terkait event MotoGP tersebut. Termasuk dari pihak pemerintah, baik pemerintah pusat dan daerah di tahun ini sangat kurang, sehingga dampaknya sangat terasa, para calon penonton MotoGP seperti tidak tersentuh.

“Pemerintah sepertinya lupa ada event MotoGP. Promosi yang digaungkan seperti tahun lalu tidak lagi dilakukan,” sindirnya.

Menurutnya sisa satu bulan kurang ini harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pemangku kebijakan. Pemerintah harus turun tangan melakukan promosi sosialisasi soal MotoGP.

“Terlebih dengan adanya Pj Gubernur NTB, mesinnya harus segera digerakkan dengan maksimal,” harapnya.

Bagi Sahlan, penyebab dasar sehingga terjadi kerancauan ini lantaran masyarakat tidak ingin terjadi lagi peristiwa macet dan menjadi tercecer. Kemudian adanya harga tiket yang sangat tinggi, termasuk tiket pesawat ke Lombok, disamping mahal, ketersediaan seat juga tidak ada.

Baca Juga :  Atlet Menembak Mataram Boyong 8 Medali di Kejurnas

“Euforia terhadap MotoGP nyaris tidak ada. Medsos yang biasa ramai soal MotoGP juga sepi sekarang ini,” katanya.

Tidak hanya itu, beberapa bulan terakhir ini para pihak sepertinya lebih fokus urus politik, sehingga lupa dengan adanya event besar dan penting di Lombok. Ironisnya pemerintah tidak pernah menarik dan melakukan promosi, terutama menggaet penonton panatik yang dari Eropa.

“Yang ada kita hanya fokus promosi market lokal, itu pun promosinya cuma seadanya,” tutup Sahlan. (rie)

Komentar Anda