Perusahaan Tolak Beli Tembakau Petani

H. Hairul Warisin
H. Hairul Warisin (IRWAN/RADAR LOMBOK)

SELONG—Sejumlah perusahaan seperti BAT atau Benthoel, Perusahaan Alian, dan lainnya, menolak membeli tembakau petani di Lotim. Tembakau yang ditolak perusahaan ini rata-rata adalah hasil dari para petani tembakau Virginia.

Akibatnya, para petani tembakau merasa dirugikan dengan sikap perusahaan rokok yang menolak membeli tembakau mereka. Apalagi alasannya juga tidak jelas. “Alasannya tembakau kami kurang bagus. Tapi kami rasa itu semua bagus, dan sesuai standar. Makanya kami protes,” kata Ruhel, salah seorang petani tembakau asal Desa Kabar, Lotim, Kamis kemarin (17/8).

Padahal, sebelumnya pernah dilakukan pertemuan antara pemerintah daerah dengan perusahaan, serta para petani tembakau di Pendopo Wakil Bupati Lotim, yang meminta semua perusahaan harus membeli tembakau milik petani bagaimanapun jenisnya, selama sesuai dengan standar dan keadaan di lapangan. “Waktu itu Wabup sendiri yang menekankan agar semua perusahaan melakukan pembelian. Kenyataannya terbalik,” keluhnya.

Baca Juga :  THR PNS Lotim Mulai Dicairkan, Pencairan Gaji 13 Menyusul

Hal senada juga dikeluhkan oleh petani tembakau asal Keruak, Amaq Ita. Pada saat dia menjual tembakau ke gudang BAT dan Alian, beberapa bal tembakau yang dikirimnya ditolak, dengan alasan tembakaunya berwarna hitam. ”Saya kirim ke gudang waktu itu sebanyak 15 bal atau 15 kwintal. Namun yang diterima oleh gudang hanya 10 kwintal saja. Yang lain ditolak karena warnanya agak hitam,” jelasnya.

Terpisah, Wabup Lotim, H. Haerul Warisin menegaskan tidak ada alasan bagi perusahaan untuk tidak melakukan pembelian tembakau milik petani. Meski kualitasnya bagus atau tidak, perusahaan tetap harus membeli, tentunya dengan mengatur harganya.

Baca Juga :  SDN 1 Lepak Wakil Lotim ke Provinsi

Sebab, lanjut dia, tidak bisa dipungkiri akibat hujan beberapa waktu lalu membuat tembakau petani ada yang rusak. Sehingga mempengaruhi kualitas yang dihasilkan. “Kami sudah sepakat dengan perusahaan untuk melakukan pembelian. Tapi kalau ada yang menolak, maka kami yang akan segera memanggil perusahaan tersebut,” tandas Haerul Warisin.

Terkait harga tembakau Virginia, berdasarkan pemantaunnya saat ini sudah terjadi kenaikan yang bisa membuat para petani merasa lega, karena harganya sudah naik. ”Begitu juga dengan tembakau Rajang, menurut pengakuan petani ada kenaikan dari harga tahun lalu sekitar 15 hingga 20 persen,” pungkasnya. (cr-wan)

Komentar Anda