Pertumbuhan IKM Loteng Diklaim Meningkat

PRAYA—Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mencatat, bahwa setiap tahun industeri kecil menengah (IKM) di Loteng terus mengalami peningkatan, baik dari segi pemasaran hingga penyerapan tenaga kerjanya.

Al Hilal, selaku Kasi Pembinaan dan Pengembangan Bidang Perindustrian Diskoperindag Loteng mengungkapkan, pihaknya selama ini terus mendorong untuk pengembangan industri kecil tersebut, baik dari bimbingan teknologi kepada pelaku usaha, maupun penyediaan pasar.

“Bantuan untuk promosi dan bantuan usaha tetap kita lakukan, terutama terkait dengan usaha kuliner. Selain itu kita di Lombok Tengah ini prioritas pemasarannya juga wisatawan, sehingga untuk IKM dilakukan pembinaan untuk memproduksi barang kerajinan yang bisa menjadi kenang-kenangan atau souvenir bagi para wisatawan,” ungkapnya kepada Radar Lombok, Senin (14/11).

Baca Juga :  Pertumbuhan IPM KLU Tertinggi di NTB

Diungkapkan, potensi untuk industri pangan di Loteng mencapai 6.081 unit usaha, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 17.086 orang, dan nilai investasi mencapai Rp.13.456.700.000 per tahun. Sementara untuk industri sandang sebanyak 7.704 unit usaha, dengan jumlah tenaga kerja terserap 9. 156 orang, dan jumlah investasi Rp. 4.956.500.000.

Lebih jauh disampaikan, Diskoperindag mencatat untuk data potensi IKM seperti Industri pangan, industri kimia dan bahan bangunan, industri kerajinan, industry logam dan industry lainnya berjumlah sebanyak 35.652 unit usaha. “Dari semua IKM yang tersebar di Kabupaten Loteng tersebut, mampu menampung 57.962 tenaga kerja, dengan nilai investasi sebanyak Rp.50.528.220.000, dari nilai peroduksi Rp. 405.504.210.000, dan bahan baku senilai Rp. 170.001.430,” tambahnya.

Baca Juga :  Disperindag Lakukan Penyusunan Data IKM

Berbagai industri ini bahkan ada yang telah tembus pasar mancanegara, seperti industri rotan ketek misalnya. Diskoperindag sendiri saat ini sedang menyusun pengajuan Peraturan Bupati terkait hasil IKM tersebut. ”Kita saat ini lagi menyusun Perbup terkait penggunaan tenun lokal yang wajib digunakan dalam setiap dinas,” tambahnya.

Saat ini jelasnya, industri pangan di Loteng berjumlah 6.081 unit usaha. Sementara industri sandang sebanyak 7.704 unit usaha, kimia 2.499 unit usaha, kerajinan 18.607 unit usaha, logam 285 unit usaha, dan industri lainya sebanyak  476 unit usaha. ”Setiap tahun mengalami perkembangan yang signifikan, dan tetap kita lakukan pembinaan, hingga pemberian alat usaha,” tutupnya. (cr-met)

Komentar Anda