Penyeberangan Gili Kembali Kisruh, Video Wisatawan Menangis Ketakutan Viral

Salah satu wisatawan mancanegara perempuan diduga tengah menangis di atas public boat tujuan Gili-Bangsal, Senin (17/10/2022). (IST FOR RADAR LOMBOK)

TANJUNG–Kisruh kapal cepat dari Bali dengan Koperasi Karya Bahari (KKB) kembali terjadi di Gili Trawangan, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Senin (17/10/2022).

Wisatawan mancanegara yang akan kembali ke Bali dari Gili menggunakan kapal cepat, tidak diperbolehkan. Mereka diarahkan naik public boat atau kapal publik milik KKB. Terlebih dahulu mereka diantar ke Pelabuhan Bangsal. Lalu dari Bangsal naik menggunakan kapal cepat. Tentunya wisatawan harus mengeluarkan biaya penyeberangan Gili-Bangsal Rp 20 ribu.

Sontak kebijakan ini banyak diprotes. Apalagi di video yang beredar, ada wisatawan mancanegara perempuan diduga menangis di kapal publik yang melaju di tengah tingginya gelombang itu. Konon penerapan kebijakan ini didasarkan atas surat rekomendasi Bupati yang dikirimkan ke Syahbandar Pemenang.

“Setahu saya regulator adalah Syahbandar. Bupati merekomendasikan tetapi syahbandar diam saja tanpa info mengubah pola embarkasi maupun debarkasi. Fastboat di bawah perintah Syahbandar, ini aneh KKB bisa melakukan perubahan pola dan Syahbandar diam,” ungkap manajemen salah satu kapal cepat yang protes.

Manajemen kapal cepat lainnya, menilai bahwa pemindahan penumpang dari kapal cepat ke public boat KKB, ini adalah tragedi. “October 17, 2022 Tragedy Gilis Lombok Tourism. Dalam hal ini menurut saya sebagai orang yang sudah dari tahun 2008 berkecimpung dalam penyeberangan Bali-Gilis and Lombok, semestinya semua pihak harus mengedepankan kepentingan pariwisata Gilis and Lombok yang sudah mulai menggeliat setelah bencana covid-19, terutama authorities. Seharusnya lebih bijak dalam mengeluarkan keputusan atau kebijakan, yang pada akhirnya merugikan pariwisata Gilis Lombok khususnya dan nasional kena dampak,” beber sumber ini.

Baca Juga :  Tuai Polemik, Kebijakan Penyeberangan Gili Diminta Dicabut

Ditegaskan, berkembangnya dan booming-nya wisatawan ke Gili tidak terlepas dari adanya kapal cepat direct ke Gili. Mestinya pemerintah daerah memberikan penghargaan ke pelaku kapal cepat.

“Bukan surat imbauan tidak boleh pick up dan drop off di Gilis, kita operators fast boat yang bawa kue selalu jadi bulian. Mengapa kami tidak diundang sebelum memutuskan sesuatu yang amat krusial bagi pariwisata Gili. Tourism sector growth is a team works, jika ada masalah mesti dipecahkan Bersama,” tegasnya.

Protes tidak hanya oleh kalangan pelaku kapal cepat, juga oleh pelaku wisata lainnya di media sosial.

Sementara itu, Asisten II Setda KLU Rusdi yang dikonfirmasi soal ini enggan berkomentar. “Pak kadis (perhubungan)  yang memantau perkembangan,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan KLU Wahyu Darmawan juga belum merespons hal tersebut. Begitu juga dengan Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP/Syahbandar) Bangsal Mustajib yang punya kewenangan menjalankan kebijakan tersebut.

Baca Juga :  Travel Agent Tak Kirim Tamu ke Gili Sampai Situasi Kondusif

Radar Lombok sudah menghubunginya melalui pesan WhatsApp hanya saja hingga berita ini ditulis tidak ada respons darinya.

Sementara itu, Ketua Koperasi Karya Bahari (KKB), Sabarudin mengaku protes yang beredar tersebut terlalu berlebihan. Pasalnya dalam pelaksanaan berjalan lancar. “Orang happy-happy saja. Tidak ada masalah,” ujarnya.

Jumlah wisatawan yang diangkut kata Sabarudin ada 600 wisatawan lebih. Dari jumlah tersebut dipastikan tidak ada yang sampai terlantar. Adapun terkait penumpukan yang terjadi di Dermaga Gili Trawangan itu karena sedang check in.

Namun yang jelas, jika ada yang protes itu hal yang wajar karena ini baru pertama dijalankan. Apalagi kebijakan ini bukan hanya untuk KKB tetapi juga masyarakat sekitar Pelabuhan Bangsal. “Tadi banyak orang belanja. Secara otomatis pedagang di sana ikut mendapat manfaat dari kebijakan ini. Jadi kalaupun ada yang masih kurang tentu itu akan dievaluasi,” ucapnya. (der)

IST FOR RADAR LOMBOK

Salah satu wisatawan mancanegara perempuan tengah menangis di atas public boat tujuan Gili-Bangsal, Senin (17/10/2020)

Komentar Anda