Penderita Penyakit Saraf Terus Meningkat

dr Lalu Bahrudin (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Dari tahun ke tahun penderita penyakit saraf di Kabupaten Lombok Utara (KLU) semakin tinggi.

   Pada tahun 2014 posisi penderita penyakit saraf pada urutan ke-delapan, kemudian pada tahun 2015 penyakit saraf naik ke urutan ke-lima. Kenaikan ini melonjak itu disebabkan pola kehidupan masyarakat KLU semakin mewah. Sehingga pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung selama ini tidak bisa menangani pasien pengidap penyakit saraf tersebut. Karena, pihak RSUD tidak memiliki tenaga ahli medis dokter spesialis saraf. “Jika kita melihat dari kunjungan pasien, penyakit yang berkaitan dengan saraf ini berada di posisi 5 besar dari penyakit lainnya yang diderita pasien di RSUD. Angka itupun mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,” ungkap Direktur RSUD KLU, dr Lalu Bahrudin kepada wartawan, Selasa (11/10).

Baca Juga :  8 Gejala Penyakit Jantung Yang Wajib Anda Waspadai

Peningkatan jumlah penderita penyakit pada sistem saraf tersebut jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 lalu pasien RSUD yang menderita penyakit sistem saraf  berada di posisi 8 besar diantara penyakit lainnya yang diderita pasien. “Sehingga kami selama ini tidak bisa menangani pasien penderita penyakit saraf, maka kamai telah mengajukan ke Kementrian Kesehatan untuk disiapkan dokter spesialis saraf tersebut. Sedangkan, alat medis pun saat ini sudah kita siapkan,” katanya.

Pengusulan itu dilakukan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara maskimal. ‘’Kita sudah ajukan surat ke pusat untuk disiapkan tenaganya, mudah-mudahan bisa tahun ini,” harapnya.

Dikatakan, bahwa dokter spesialis saraf ini sangat dibutuhkan ada di RSUD setempat, jika melihat dari kondisi penyakit yang di derita masyarakat KLU yang kerap dirujuk yakni banyak yang menderita penyakit yang kaitannya dengan gangguan sistem saraf seperti penyakit stroke, darah tinggi yang mengganggu sistem saraf. Namun demikian pihak rumah sakit pun tidak bisa menangani penyakit tersebut lantaran tenaga ahli medis yang belum dimiliki.

Baca Juga :  Pengungsi Mulai Diserang Penyakit

Saat ini di RSUD KLU terdapat 9 dokter spesialis yang dimiliki salah satu diantaranya dokter spesialis kandungan, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis bedah, anak, peka, dokter spesialis bius dan lainnya. Setiap dokter spesialis yang pekerjakan rata-rata diberikan gaji perbulan sebesar Rp 20 juta, plus mobil dinas dan rumah dinas. “Untuk dokter spesialis saraf ini nantinya kita anggarkan dari dana BLUD yang kita miliki, sehingga tidak membebankan APBD,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda