Pemimpin NTB Harus Punya Jejaring Luas

BANTUAN: Ketua GP Ansor NTB, Zamroni Aziz menyerahkan bantuan kepada pengurus Masjid Al-Fatah di Desa Sembung Narmada Lombok Barat, Selasa kemarin (27/12). (Yan/Radar Lombok)

MATARAM—Figur yang bakal bertarung di Pilkada NTB 2018 mulai terang-terangan mendeklarasikan diri. Alat sosialisasi mereka pun sudah terpasang dan bertebaran diberbagai sudut dan lokasi.
Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor NTB, Zamroni Aziz mengatakan, ada empat kriteria yang harus dimiliki calon pemimpin NTB kedepan. Yakni, pertama, sosok tersebut harus punya jejaring luas dan kuat di tingkat pemerintah pusat.

Menurutnya, dengan keterbatasan APBD, sangat dibutuhkan ada dukungan anggaran dari pemerintah pusat mendorong dan mempercepat pembangunan di daerah. Dengan memiliki jejaring luas dan kuat, maka akan lebih memudahkan mendatangkan anggaran dari pusat bagi kepentingan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat daerah.

Kedua, mampu dan bersikap adil dan berorientasi pada pemerataan pembangunan. Baik di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Tidak boleh ada dikotomi dan perlakuan diskriminasi pembangunan di dua pulau tersebut.
Ketiga, sosok pemimpin NTB kedepan harus seorang ulama dan umara. Menurutnya, dengan daerah NTB berpenduduk muslim hampir 99 persen,  religius dan dikenal sebagai daerah 1000 masjid. Sehingga selayaknya sosok pemimpin NTB kedepan tetap berasal dari tuan guru atau ulama.

Baca Juga :  10 Atlet PPLP NTB Terdegradasi

"Sosok tersebut harus kombinasi ulama dan umara ada padanya" ucap mantan ketua KNPI Lombok Tengah itu, Selasa (27/12).

Keempat, sosok pemimpin NTB kedepan harus mengayomi. Dengan dihuni beragam etnis mutlak kepemimpinam NTB kedepan harus memiliki sifat moderat, toleransi dan menghargai ada keberagamaan.

Baca Juga :  Kantor DPRD Dompu Disegel

Ia yakin sosok itu bakal mampu memimpin NTB dan mengayomi serta peka dengan kondisi disekitarnya.

Sementara itu, Ketua GP Ansor kota Mataram, Hasan Basri menambahkan, pemimpin NTB harus pro kepentingan pemuda. Memiliki jiwa dan semangat muda. Artinya, tidak terjebak dalam dikotomi tua dan muda.

Katanya, makna muda sangat dalam artinya. Bisa diartikan berani melakukan berbagai inovasi, kreasi dan berbagai terobosan dalam melaksanakan pemerintahan.

Sosok tersebut harus memiliki kepekaan sosial tinggi. Dengan kepekaan sosial tinggi yang dimiliki, maka seorang pemimpin akan selalu mengambil kebijakan didasari denyut nadi kehidupan rakyat dipimpin. (yan)

 

Komentar Anda