MATARAM – Bencana banjir yang melanda sejumlahw wilayah di NTB mendapat sorotan dari Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi.
Dia mengaku prihatin atas bencana ini. Menurutnya, banjir dan genangan air tidak akan terjadi jika pemerintah daerah (pemda) selektif menerbitkan izin pendirian bangunan. "Ini karena mudahnya izin yang diterbitkan, seharusnya pemda bisa lebih selektif," ucapnya menanggapi penyebab banjir, Rabu kemarin (14/12).
Intensitas hujan yang tinggi khususnya di Kota Mataram, sangat rentan dengan banjir dan genangan air. Pasalnya, Kota Mataram mendapat kiriman air dari hulu. Daerah-daerah resapan kini berubah fungsi menjadi areal perdagangan, perkantoran dan pemukiman. Kondisi ini diperparah drainase yang tidak berfungsi maksimal.
Pembangunan pesat di Kota Mataram memang menguntungkan. Namun haruslah memperhatikan aspek lingkungan agar tidak membawa kerusakan seperti saat ini. Padahal, berbicara aturan, dalam dokumen pengurusan perizinan sudah tercantum berbagai syarat dan ketentuan yang melekat pada pemilik usaha.
Oleh karena itu, langkah yang bisa dilakukan saat ini, para pemilik ruko harus membongkar bangunan yang membuat saluran drainase tidak bekerja. "Bangunannya ya harus dibongkar, makanya dalam pembangunan itu tidak boleh mengabaikan lingkungan," katanya.
Kepada pemerintah kabupaten/kota, gubernur mengingatkan agar dalam penertiban izin haruslah melalui kajian terlebih dahulu. Dalam membangun daerah, tidak boleh melupakan kesinambungan dan keberlanjutan bagi generasi mendatang.
Dikatakan, dirinya banyak melihat daerah persawahan sudah berubah fungsi menjadi perumahan dan ruko. Hal inilah yang keliru sehingga konsep pembangunan daerah harus dirubah. "Banyak lahan yang alih fungsi, salah ini caranya," ujar gubernur.
Diperjelas sikap pemprov terhadap fakta tersebut, gubernur tidak ingin melakukan intervensi kebijakan. Semua diserahkan pada pemkab/pemkot. "Tidak perlu sebenarnya kita suruh-suruh, kita kan sama-sama sudah tua. Jadi sudah tahu sebenarnya," kata gubernur.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, H Muhammad Rum mengungkapkan, tingginya curah hujan membuat beberapa wilayah terkena banjir. "Hujan tadi malam (Selasa malam – red) juga membuat banjir rob," ungkapnya.
Banjir rob terjadi di dusun Cemara Desa Lembar, Lombok Barat. Penyebabnya karena intensitas hujan yang tinggi membuat naiknya permukaan air laut ke rumah penduduk. "Tidak ada sih korban jiwa, tapi dampaknya tentu ada dan sedang kita data," ujar Rum.
BPBD mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada. Terutama yang berada di sekitar laut untuk bisa menjaga diri. Tidak menutup kemungkinan banjir serupa akan datang lagi dengan cuaca seperti saat ini.
Kemudian hujan pada Rabu kemarin dari siang sampai sore membuat banjir terjadi dimana-mana. Banyak titik-titik jalan raya juga sulit dilalui karena air tumpah akibat saluran drinase yang rusak. Air juga masuk ke pemukiman warga. Namun BPBD belum bisa memberikan keterangan pasti karena masih dalam tahap pengumpulan data. (zwr)