Pembuatan Soal USBN Diharap Kualitas Guru Meningkat

WORKSHOP: Kelompok MGMP Kota Mataram menggelar workshop di SMPN 6 Mataram beberapa hari lalu (NASRI/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Pembuatan soal Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) lebih banyak dipusatkan pada kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).  Terkait hal ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mataram berharap keterampilan guru dalam membuat soal lebih berkualitas.

Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Kota Mataram, H. Lalu Muhammad Sidik mengatakan, salah satu hal yang berbeda pada Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US) 2017 pada tingkat SMP/MTs adalah adanya mata pelajaran USBN. Perbedaannya terlihat dari Pendidikan Agama, PPKn dan IPS yang soalnya disusun oleh pusat 25 persen dan 75 persennya disusun di daerah melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

“Itulah sebabnya kenapa kita menggelar workshop penyusunan soal USBN. Ini bertujuan memperkuat pendidikan karakter dan pengembangan karir guru,” ungkapnya, belum lama ini.

Baca Juga :  Biaya Pembuatan SKCK Juga Naik

[postingan number=3 tag=”pendidikan”]

Katanya, kegiatan workshop berlangsung 17-29 Maret 2017. Kegiatan workshop yang dilaksanakan yakni MGMP PPKn dan IPS yang akan berlangsung sebanyak 82 jam pelajaran. Dimana peserta yang akan ikut yakni sebanyak 60 orang. Kegiatan berlangsung di SMP Negeri 6 Mataram.

Dengan workshop yang telah diselenggarakan itu, bebernya, diharapkan adanya peningkatan kompetensi guru. Baik pedagogik maupun profesional masing-masing guru bersangkutan. “Tentu juga mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan menulis soal dan perangkatnya untuk soal USBN SMP. Selain itu, dapat memperkuat pendidikan karakter yang akan diterapkan kepada peserta didik,” bebernya.

Lewat kegiatan ini juga diharap bisa memberi kesempatan semua guru mata pelajaran berbagi pengalaman dan sejenisnya. “Semoga saja pembuatan soal USBN ini lebih komplit dan berkualitas,” imbuhnya.

Baca Juga :  USBN di SMAN 2 Mataram Berjalan Lancar

Sementara itu, Ketua MGMP IPS SMP Kota Mataram, Azizudin SPd MPd mengatakan, ada peraturan yang cukup berbeda dirasakan pihaknya tahun ini. Yang paling dirasakan yakni semakin mempersiapkan tanggung jawab yang lebih besar terhadap isi soal.

Pembagian jatah pembuatan soal 75 persen dari guru di daerah, jelasnya, akan menghasilkan kualitas yang lebih baik. Karena secara otomatis tanggung jawab jajaran MGMP secara tidak langsung mempersiapkan diri lebih baik dalam pembuatan soal.

“Tentu kami akan menyelaraskan kualitasnya dengan penguatan pendidikan karakter ini,” tutupnya. (cr-rie)

Komentar Anda