Pembiayaan Rumah Subsidi, Bank BTN Salurkan Rp 558 Miliar

Pembiayaan Rumah Subsidi, Bank BTN Salurkan Rp 558 Miliar
RUMAH SUBSIDI: Salah satu titik lokasi pembangunan rumah bersubsidi di Desa Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, yang dibangun oleh PT Histi Holland. (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Program rumah subsidi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2017 ini berhasil melampaui target. Jika target pada tahun 2017 ini sebanyak 3.000 unit rumah bersubsidi, maka realisasinya bahkan telah mencapai 4.759 unit, yang  tersebar di enam kabupaten/kota di Provinsi NTB. terkait itu, Bank BTN telah menyalurkan lebih dari Rp 558 miliar untuk program pembangunan rumah bersubsidi di NTB.

Sekretaris DPD Real Estate Indonesia (REI) Provinsi NTB, Lalu Anas Amrullah mengatakan, bahwa program pembangunan rumah bersubsidi di NTB berjalan sukses pada tahun 2017. Karena yang terealisasi jauh melampaui target, meski masih ada selisih belum disetujui oleh Bank BTN, karena belum ada konsumennya.

“Dalam kurun waktu Januari-Desember 2017, rumah bersubsidi yang sudah terbangun dan ada konsumennya sebanyak 4.759 unit dari target 3.000 unit,” kata Lalu Anas, Senin kemarin (18/12).

Pembangunan rumah bersubsidi pada tahun 2017 ini melibatkan sebanyak 34 perusahaan pengembang, yang membangun di enam kabupaten/kota di Provinsi NTB. Adapun titik lokasi pembangunan rumah subsidi yang ada di enam kabupaten/kota tersebut tersebar di 39 titik lokasi.

Baca Juga :  Harga Cabai Melonjak, Pedagang Juga Bingung

Kabupaten Lombok Barat menjadi daerah yang pembangunan rumah subsidinya terbanyak, yakni sebanyak 22 titik lokasi, dengan realisasi bangunan rumah sebanyak 3.386 unit. “Untuk Lombok Barat jumlah pengembang yang ikut terlibat dalam program rumah subsidi ada sebanyak 18 perusahaan,” sebut Anas.

Selanjutnya di Kabupaten Sumbawa realisasi pembangunan rumah bersubsidi selama tahun 2017 sebanyak 574 unit, yang dibangun oleh 3 perusahaan pengembang, dan tersebar di tiga titik. Kemudian di Kabupaten Lombok Utara, pembangunan rumah subsidi terealisasi sebanyak 350 unit, yang ditangani oleh enam perusahaan pengembang dan tersebar di tujuh titik lokasi.

Berikutnya di Kabupaten Lombok Timur terbangun sebanyak 194 unit rumah subsidi, ditangani oleh dua perusahaan pengembang, tersebar di dua titik lokasi. Kabupaten Lombok Tengah realisasi rumah subsidi terbangun sebanyak 192 unit, dibangun oleh tiga perusahaan pengembang di tiga titik lokasi. Terakhir di Kota Mataram berada di dua titik lokasi, oleh dua perusahaan pengembang dengan rumah yang terbangun sebanyak 63 unit.

Lebih lanjut Anas mengatakan, realisasi pembangunan rumah bersubsidi di NTB sebanyak 4.759 unit di atas target yang sebanyak 3.000 unit, tidak ada masalah terkait mendapatkan susbisi KPR dari perbankan.

Bank BTN menjadi satu-satunya yang merealisasikan pembiayaan rumah bersubsidi tahun 2017, tetap mendapatkan subsidi. Tidak terbatas pada target sebanyak 3.000 unit, dimana penyaluran subsidinya tetap melalui KPR Bank BTN. “Selama bank masih menyiapkan KPR-nya terus bisa jalan subsidinya,” jelas Anas.

Baca Juga :  Asosiasi Pekerja Menolak Pembayaran THR Dicicil

Untuk kelebihan atau selisih rumah yang mendapatkan pembiayaan subsidi sebanyak 359 unit, yang tersebar di 6 kabupaten/kota karena belum ada konsumennya. Anas memastikan akan menjadik stok bagi perusahaan pengembang untuk dijual pada tahun 2018 mendatang.

Sementara jika dibandingkan dengan realisasi pembangunan rumah subsidi di tahun 2016 yang hanya mencapai 2.532 unit, dengan total pembiayaan dari perbankan sebanyak Rp 300 miliar lebih, maka realisasi rumah subsidi tahun 2017 ini berlangsung sukses. (luk)

Komentar Anda