Harga Cabai Melonjak, Pedagang Juga Bingung

Satgas Pangan Pantau Stok

pedagang cabai
MASIH MAHAL : Harga cabai masih mahal. Agar tidak rugi, pedagang mengurangi stok penjualan cabai mereka. (HISNAINI/Radar Lombok)

MATARAM-Dinas Perdagangan Kota Mataram menerjunkan Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk melakukan pemantauan terhadap ketersediaan pasokan cabai di Mataram menyusul naiknya harga komoditas ini di pasar-pasar tradisional dengan angka Rp 80 ribu perkilogram.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram Lalu Alwan Basri mengatakan  kenaikan harga cabai sesungguhnya bukan permasalahan lokal  di Mataram, melainkan terjadi secara nasional. Karena hampir seluruh daerah mengalami kenaikan harga. Penyebabnya sampai saat ini belum bisa terbaca apakah karena stok yang kurang, atau apakah karena pengiriman yang besar-besaran keluar NTB, atau juga mungkin karena faktor produksi cabai di NTB yang kurang.”Kita sudah ada Satgas Pangan yang turun memantau ketersediaan Sembako di lapangan,” kata Alwan kemarin.

Terjadinya kelangkaan bukan hanya di Kota Mataram saja. Artinya ini terjadi secara nasional. “ Tidak hanya Mataram tetapi pemerintah pusat juga harus dilibatkan dalam upaya menstabilkan harga,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ekspor Produk NTB Masih Lewat Luar Daerah

Saat ini pemerintah pusat sudah mulai jalan melakukan operasi sebagimana operasi beras yang biasa dilakukan ketika pasokan beras dan harga beras mulai melonjak. Untuk sementara ini diindikasikan kenaikan harga cabai di Kota Mataram karena memang pasokan yang berkurang. “ Stok di pasar mulai berkurang, ini yang memicu kenaikan harga,” jelasnya.

Untuk menyelesaikan masalah ini Dinas Perdagangan Kota Mataram berharap ada pertemuan yang difasilitasi oleh Dinas Perdagangan Provinsi NTB. Karena untuk tindakan pengawasan secara penuh ada di Dinas Perdagangan NTB.

Dengan duduk bersama antara semua SKPD, diharapakan akan bisa menemukan titik terang kenapa stok cabai bisa berkurang, karena mungkin dari pasokan sumber petani juga yang menyebabkan ini bisa terjadi,” ucapnya.

Kadis Perdagangan mengatakan, karena ini adalah permasalahan nasional, pemerintah harus turun tangan, kolaborasi dan sinergi harus diperkuat, bagaimana letak sumbernya apa, apakah di petani apakah terjadi kerusakan panen. Informasi dari Satgas Pangan, di Pasar Mandalika kemarin harga cabai sudah  berkisar antara Rp 60  ribu sampai 70 ribu perkilogram.  Di Pasar Dasan Agung, harga cabai juga Rp 75 ribu perkilogram. Pedagang cabai juga kebingungan dengan naiknya harga, karna cabai merupakan kebutuhan setiap hari masyarakat terutama warga Lombok.” Saya juga bingung kenapa harga cabai naik seperti sekarang ini,” kata Hafsah.

Baca Juga :  Banyak Event, Ekonomi Warga Terdongkrak

Sebagai pedagang dirinya lebih setuju jika harga cabai itu tetap normal, karena kalau harga cabai mahal pembelian berkurang karena uang masyarakat habis hanya untuk membeli cabai. Kalau pembeli berkurang otomatis cabai yang dijual tidak laku sehingga akan menjadi rusak.

Agar tidak rugi, para pedagang mengurangi stok cabai agar tidak mengalami kerugian karena harga cabai yang melonjak ini.”Daripada rugi lebih baik stoknya kami kurangi,” ungkapnya.(ami/cr-isn)

Komentar Anda