Pelantikan Tujuh Pejabat Eselon II Ditunda

DITUNDA : Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana saat berkomunikasi dengan Sekda Kota Mataram Lalu Alwan Basri dan memutuskan pelantikan pejabat eselon II yang sedianya digelar pekan ini ditunda (Ali Ma'shum/Radar Lombok)

MATARAM – Pelantikan tujuh pejabat eselon II Kota Mataram hasil penjaringan tim panitia seleksi (pansel) masih tertunda meski sejumlah persiapan sudah dirampungkan. Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana beralasan, pelantikan pejabat eselon II sediakan akan digelar Kamis (25/1) hari ini.

Namun, berhubung ada sejumlah agenda kegiatan, Pemkot Mataram tak bisa melangsungkan pelantikan ini. Di antaranya kunjungan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto yang akan menyerahkan langsung sertifikat tanah program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di Kelurahan Pagutan Barat, Kamis (25/1) hari ini. ‘’Ndak jadi mutasinya besok (hari ini), tunda dulu karena ada kunjungan menteri,’’ ujar Mohan Roliskana, Rabu (24/1).

Sedianya, Mohan menimang dua opsi untuk pelaksanaan pelantikan. Yaitu hari Kamis (25/1) dan hari Jumat (26/1). Namun hari Kamis berbarengan dengan kunjungan menteri, sementara opsi hari Jumat (26/1) tidak bisa juga terlaksana karena kegiatan lain yang harus dihadiri Wali Kota Mataram. “Belum bisa minggu ini, saya ada giat di Sumbawa,” ungkapnya.

Mohan sendiri mengaku, semua persiapan dan tahapan lainnya sudah tuntas. Dia juga sudah punya pilihan untuk tujuh jabatan eselon II. Meski prosesnya terkesan cukup lama, Mohan mengaku membutuhkan waktu untuk menilai dan memilih pejabat terbaik. Karena banyak aspek yang menjadi dasar penilaian memilih pemimpin OPD. “Namanya juga kita menempatkan sumber daya manusia  kan harus pas. Dari rekam jejaknya, sisi kepangkatan dan lainnya. Karena tidak hanya eselon II saja ini yang disiapkan, ada eselon III dan IV nanti yang ikut bergeser,” terangnya.

Baca Juga :  Alwan Sudah Siap Jadi Sekda

Untuk diketahui, tujuh jabatan eselon II yang akan diisi dan dilantik. Yaitu jabatan Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Mataram. Berikutnya Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram, Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram. Terakhir adalah Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram. Wali Kota mengatakan, untuk jabatan eselon II yang lain tidak dirotasi. “Insyaallah sudah final. Nanti pengisian saja yang kosong tidak ada rotasi untuk eselon II,” pungkasnya.

Sekda Kota Mataram, Lalu Alwan Basri menambahkan, persiapan cukup membutuhkan waktu karena cukup banyak pergeseran untuk eselon III dan IV dengan pengisian tujuh jabatan eselon II. Untuk persiapan sendiri sudah tuntas. “Putusan terakhirnya kan ada di Pak Wali. Kita hanya menyiapkan prosesnya,” katanya.

Baca Juga :  DPT Pemilu 2024 Sebanyak 315. 549 Pemilih

Informasi yang dikumpulkan Radar Lombok, Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana telah menentukan tujuh pejabat pilihannya yang akan menempati tujuh kepala OPD. Di antaranya untuk Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM akan diisi H Rhamdani, Kepala Dinas Sosial akan diisi Lalu Samsul Adnan, Kepala Dinas Perhubungan akan diisi Zulkarwin, Kepala Dinas PUPR akan diisi Lale Widiahning, Kepala Dinas Kesehatan akan diisi dr Emiral Isfihan, Kepala BKPSDM akan diisi Taufik Priyono, dan Kepala Dinas Pariwisata akan diisi Cahya Samudra.

Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Abd Rachman sejak awal menyarankan agar kekosongan jabatan eselon II jangan dibiarkan terlalu lama. Karena kekosongan jabatan akan memengaruhi program yang sedang berjalan. ‘’Kita harapkan ini bisa diserap dan sesuai dengan kualitasnya,’’ ujarnya.

Ketua Fraksi Amanah Bangsa DPRD Kota Mataram, Ahmad Azhari Gufron mengatakan, untuk regenerasi pejabat harus diperhatikan, terutama untuk jabatan struktural. Karena ada beberapa pejabat sudah puluhan tahun menjabat di satu tempat sehingga dibutuhkan penyegaran. Sehingga bisa memberikan warna baru maupun pengalaman baru. ‘’Kita harapkan yang sudah terlalu lama lebih dari lima tahun untuk bisa dipromosi atau dipindah tugaskan supaya tidak terlalu lama di satu tempat,’’ katanya. (gal/dir)

Komentar Anda