Padepokan “Siluman Pengsong” Butuh Dukungan

peresean
PERESEAN : Dua pepadu tengah beradu ketangkasan dalam “Lombok Berperesean Puncak Tarung Pepadu Se-Pulau Lombok II” di Desa Karang Bongkot (Perampuan Timur) Kecamatan Labuapi, Minggu (19/2). (HUMAS LOBAR FOR RADAR LOMBOK)

GIRI MENANG-Padepokan Siluman Pengsong Perampuan mengadakan Lombok Berpresean Puncak Tarung Pepadu Se-Pulau Lombok II di Desa Karang Bongkot (Perampuan Timur) Kecamatan Labuapi Lombok Barat mulai 19-28 Februari 2017. Gelaran kedua ini dibuka langsung Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid bersama Anggota DPR RI Zulkieflimansyah, Minggu (19/2).

Ketua Padepokan Siluman Pengsong Feriadi mengatakan, gelaran presean ini merupakan upaya melestarikan budaya sasak. Selain juga untuk menyalurkan minat bakat pemuda Perampuan agar tidak terjerumus ke hal-hal negatif. Termasuk untuk meningkatkan kesan positif Perampuan. “Tetapi di dalam melaksanakan kegiatan ini, kita memiliki banyak kendala. Utamanya anggaran,” ungkapnya, Senin (20/2).

Namun untungnya, ada cukup banyak donatur untuk menggelar event yang menghabiskan anggaran puluhan juta rupiah ini. Namun ke depan lanjut pria yang juga Ketua Karang Taruna “Tunas Karya” Karang Bongkot ini, padepokan berharap ada bantuan dari pemerintah daerah (pemda) agar panitia tidak terlalu kesulitan mencari tambahan anggaran. Bantuan tersebut berupa peralatan gamelan, terop dan panggung. Karena untuk sewa peralatan-peralatan itulah yang membuat anggaran membengkak. “Kalau saja kita punya sendiri, pasti anggaran yang kita butuhkan tidak banyak,” jelasnya.

Baca Juga :  Mengukur Kesiagaan Masyarakat Lombok Barat Menghadapi Bencana

[postingan number=3 tag=”lobar”]

Selain itu lanjutnya, bantuan lahan juga sangat diharapkan untuk kegiatan semacam ini ataupun sanggar untuk pembibitan pepadu. Karena ke depan Padepokan Siluman Pengsong bersama Karang Taruna berniat menjadikannya sebagai sport tourism . Di mana turis yang datang ke Lombok bisa melihat langsung presean kapan pun di sanggar tersebut, bukan hanya saat ada gelaran semacam ini.

Untuk itu diharapkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB dan Dinas Pariwisata Lombok Barat bisa membantu. “Kita ingin turis itu ketika datang ke Lombok menemukan atraksi presean, biar lebih selaras antara promosi dan realitasnya. Itu yang ingin kita kembangkan, karena kita di sini punya potensi, anak-anak muda sangat gemar presean,” tandasnya.

Baca Juga :  Pilkada Lobar, PKS Jagokan Pattimura

Cukup banyak lahan Pemkab Lombok Barat kata Feriadi di Perampun. Semoga itu bisa dihibahkan untuk pengembangan sanggar presean Padepokan Siluman Pengsong. Karena selama ini untuk kegiatan pembibitan pepadu nyaris hanya dilakukan di halaman-halaman rumah.

Dalam kesempatan pembukaan Minggu kemarin, Zulkieflimansyah putra asli NTB itu mengungkapkan dukungannya terhadap ruang berekspresi seperti presean. “Masyarakat butuh tempat dan ruang untuk berekspresi, itu sudah lebih dari cukup bagi mereka,” ungkap pria yang digadang-gadang mencalonkan diri menjadi Gubernur NTB pada Pilkada NTB 2018 ini.

Sementara Bupati Lobar H. Fauzan Khalid sendiri mengatakan, presean selain menjadi olahraga dan seni tradisional juga sebagai ruang ekspresi, menguji sportivitas, kejujuran dan menjadi bertanggung jawab pada diri sendiri. “Banyak pembelajaran yang kita bisa ambil dari budaya peresean ini. Salah satunya kita bisa lapang dada untuk saling memaafkan. Setelah selesai pertandingan tidak ada saling dendam, semua kita menjadi satu,” ujarnya. (zul)

Komentar Anda