Oknum Polisi Diduga Siksa Tahanan

GIGI : Hasanah, ibu dari tersangka RS, menunjukkan dua biji gigi RS yang copot karena diduga disiksa oknum Polisi Polsek Ampenan. (ZUL/RADARLOMBOK)

GIRI MENANG-Hasanah, warga Desa Karang Bongkot Kecamatan Labuapi, orang tua tersangka kasus pencurian dengan pemberatan, RS, memprotes tindakan oknum polisi yang diduga menyiksa RS selama di tahana Mapolsek Ampenan. Buktinya, gigi korban copot diduga akibat hantaman benda keras pada Rabu malam (8/3).

Hasanah tidak terima anaknya yang ditahan sejak Selasa (7/3) diperlakukan seperti itu. Ia mempersilahkan  polisi mengusut secara hukum kasus anaknya, tetapi bukan dengan cara kekerasan sampai dua giginya copot. “Katanya tadi malam diajak keliling (dilakukan pengembangan, red), terus itu dipukul pakai pistol, ini giginya sampai lepas,” ungkap Hasanah menunjukkan dua biji gigi RS usai berkunjung ke Mapolsek Ampenan saat ditemui di rumah Kadus setempat, Kamis (9/3).

Baca Juga :  Usai Bayi ‘Mengandung’, Kini Kembar Siam

[postingan number=5 tag=”polisi”]

Hasanah sendiri mengaku melihat secara langsung keadaan gigi RS. Mengetahui hal tersebut, Hasanah mengaku marah dan protes atas kejadian yang diterima anaknya. “Saya ingin dapat keadilan. Silahkan anak saya diproses secara hukum, tetapi jangan diperlakukan seperti itu,” ungkapnya sembari juga membawa baju kaos berdarah yang diduga milik RS.

Hasanah pun kemudian menunjukkan surat perintah penahanan anaknya di Rumah Tahanan Negara Polsek Ampenan selama 20 hari terhitung dari 7 Maret 2017-26 Maret 2017. RS diduga keras telah melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 363 Ayat 1 Ke-4 KUHP yang terjadi pada Senin, 6 Maret 2017 sekitar jam 14.00 WITA bertempat di dalam ruko/bengkel sepeda Jalan Sultan Kaharudin RT. 001 Lingkungan Mas Mutiara Kelurahan Karang Pule Kecamatan Sekarbela Kota Mataram.

Baca Juga :  Kontraktor Jembatan Maut Diperiksa Polisi

Pihak Polsek Ampenan Kota Mataram belum memberikan klarifikasi soal ini. Kapolsek Ampenan Kompol R. Sudjoko Aman tidak membalas WA koran ini. Saat ditelpon, ia juga tidak menjawab.(zul/cr-met).

Komentar Anda