Oknum Pimpinan Ponpes di Sikur Dilaporkan Memerkosa Santriwati

SELONG–Seorang pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Desa Sikur, Kecamatan Sikur dilaporkan dengan dugaan telah memperkosa santriwati berusia 16 tahun di lingkungan ponpes  tersebut pada Februari 2023.

Korban memberitahukan perbuatan senonoh terduga pelaku ke orang tua dan keluarganya. Setelah itu keluarga korban mendatangi Polres Lombok Timur untuk melaporkan kasus ini Selasa (4/4/2023).

Kapolsek Sikur Iptu Dewa Gede Wijaya Astawa ketika dikonfirmasi membenarkan terkait adanya kasus dugaan pemerkosaan yang dilakukan pimpinan ponpes terhadap santriwatinya itu.

Namun kasus ini tidak dilaporkan melalui polsek melainkan ke Polres Lombok Timur.

“Kita sudah berkoordinasi dengan  polres. Kasusnya saat ini sedang ditangani Unit PPA Polres Lombok Timur,” ujarnya, Kamis (6/4/2023).

Baca Juga :  Tabrakan Maut di Sikur,  Empat Pengendara Motor Asal Montong Baan dan Loyok Meninggal

Kasus dugaan pemerkosaan  yang dilakukan pimpinan ponpes terhadap santriwatinya saat ini masih sedang didalami oleh Unit PPA  Satreskrim Polres Lombok Timur.

Berbagai pihak terkait telah dimintai keterangan, baik itu korban, saksi termasuk juga terduga pelaku itu sendiri. Hal itu untuk memastikan apakah kemungkinan jumlah korban lebih dari satu.

“Kita kan cuma dapat informasi dari polres saja. Kita hanya menunggu perkembangan penanganannya dari  polres saja. Yang jelas proses yang sedang berjalan sekarang ini masih tahap pemeriksaan saksi-saksi,” ujarnya.

Berkaitan dengan ponpes itu sendiri  terang dia lokasinya tidak jauh dari Kantor Polsek Sikur. Namun ia tidak  tidak begitu tahu pasti apa saja kegiatan yang ada di dalam ponpes  tersebut.

Baca Juga :  Kapolres Lotim Minta Oknum Pimpinan Ponpes Segera Diperiksa

Sementara itu Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman juga membenarkan jika pihaknya telah menerima laporan terkait kasus dugaan pemerkosaan santriwati itu. “Laporannya sudah masuk melalui unit SPKT,” jawab Nicolas.

Terkait dengan kronologis pasti kasus pemerkosaan ini terang dia untuk  sementara  masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari unit PPA Satreskrim.

Namun dari keterangan awal korban, bahwa  yang bersangkutan disetubuhi oleh pelaku ketika kondisi ponpes sedang sepi.

“Terduga pelaku memang sempat berupaya untuk menyembunyikan kasus ini. Bahkan korban sebelumnya  sempat mendapatkan tekanan  agar tidak menceritakan perbuatan pelaku itu ke orang lain,” ujar Nicolas. (lie)

Komentar Anda