PRAYA-Sial menimpa Dewan Kaji Sukma, warga Dusun Tibu Nangke Desa Beleka Kecamatan Praya Timur.
Pemuda 21 tahun ini dibacok kawan sekampungnya Rapel Anggia 20 tahun, saat aksi nyongkolan pernikahan jaranan besenggek (tandu berbentuk kuda-kudaan yang dipanggul) di Dusun Lintek Desa Beleka, Senin sore (12/12). Kronlogisnya, korban dan pelaku mengikuti iring-iringan adat itu secara bersamaan.
Acara yang diikuti musik kecimol ini lantas membangkitkan gairah pemuda setempat ikut berjoget. Saat itu, pelaku dilihat berjoget tak karuan sehingga ditegur korban. Tersinggung atas terguran itu, pelaku langsung mengeluarkan pisau yang terselip di pinggangnya dan membacok korban.
Akibatnya, korban mengalami luka robek di wajah, pipi sampai dagu bagian kiri sekitar 12 cm, lengan siku kiri sekitar 10 cm, tangan kiri sekitar 1 cm dan paha sekitar 10 cm. Melihat kejadian itu, salah satu warga setempat Amaq Sedis langsung melerai kejadian itu.
Dia dan warga lainnya berusaha merebut pisau sepanjang 30 cm dengan lbar 3 cm itu. Akibatnya, telapak tangan kanan Amaq Sedis mengalami luka 1 cm. Melihat korban berlumuran darah, warga setempat bernama Indra Jaya langsung membawa korban ke Puskesmas Ganti untuk mendapatkan perawatan intensif.
Polisi yang mendapatkan laporan kejadian itu langsung bergerak ke lokasi. Dibantu warga setempat, polisi langsung mengamankan pelaku untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya amuk massa terhadap pelaku. ‘’Sekarang pelaku sudah kita amankan,’’ ungkap Kasubag Humas Polres Lombok Tengah, AKP Made Suparta, kemarin (13/12).
Suparta mengaku, anggotanya sudah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan saksi. Pelaku ini diketahui merupakan seorang resedivis jambret yang beraksi di wilayah Lombok Barat. Dia belum lama keluar dari penjara dan langsung berbuat onar lagi. ‘’Pelaku ini resdivis kasua jambret,’’ katanya.
Kades Beleka, Senang Harits yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya sudah menyerahkan pelaku kepada aparat penegak hukum untuk diproses secara hukum. Pihaknya juga berupaya mendamaikan kedua belah pihak agar tidak terjadi aksi dendam. ‘’Antara korban dan pelaku masih punya hubungan keluarga,’’ katanya. (cr-ap)