NTB Siapkan Anggaran Rp 25 Miliar Penanganan Covid-19

Virus Corona
Nurhandini Eka

MATARAM – Mewabahnya virus Corona atau Covid-19 menjadi etensi yang serius bagi Pemerintah Provisni (Pemprov) NTB, dalam upaya penanggulangan covid-19 Pemprov NTB siapkan anggaran Rp 25 miliar. Hal itu disampaikan, Kepala Kapala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Nurhandini Eka Dewi,Sp.A, MPH.

“Ya kita sudah persiapkan anggaran berkisar Rp 20 miliar sampai Rp 25 miliar, berdasarkan SK yang dikeluarkan bapak Gubernur NTB dan di BPBD NTB juga lain,” kata dr Nurhandini Eka.

Dengan anggaran tersebut, disiapkan dalam penanggulangan Covid-19, mengingat SK yang dkeluarkan Gubernur NTB siaga darurat bencana non alam sampai 31 Juli 2020. Termasuk didalamnya penanganan adanya gelombang TKI yang pulang dan gelombang mudik lebaran serta pembelian alat-alat medis dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam penanganan kasus Covid-19.

“Itu untuk kebutuhan membeli berbagai alat, karena alat yang kita punya di ruang isolasi kan nggak boleh keluar. Kemudian untuk perawatan pasien, pelatihan tenaga perawat dan tenaga medis. serta sebagai oprasional. Karena biaya oprasional yang paling besar,” bebernya.

Ketika disinggung mengenai sumber anggaran tersebut, Eka menjelaskan bahwa anggaran diambil dari anggaran Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit-Rumah Sakit yang dialihkan . Karena tidak menunggu namun mengalihkan anggaran yang sudah ada.

“Anggaran sudah ada dari Dinas Kesehatan, Rumah Sakit-Rumah Sakit itu di suit (dialihkan). Jika kita kekurangan nanti kita dicarikan dari mana, kalau itu saya tidak tahu,” jelasnya.

Baca Juga :  Lotim Masih Menjadi Zona Merah Kasus Covid-19

Dengan anggaran tersebut , lanjut Eka, dengan adanya wacana untuk membuat rumah sakit kusus covid-19, yang sebetulkan sudah direncanakan. “Kita sebetulnya sudah ada sekenario seperti itu. Persiapan rumah sakit itu sudah termasuk dari Rp 25 miliar itu, tapi kita lihat prosesnya dulu sambil berjalan,” terangnya.

Dalam kesempatan itu juga Eka menyampaikan bahwa Pemprov NTB melalui RSUD Provinsi NTB sudah mendapatkan izin laboratorium Rumah Sakit (RS) untuk melakukan pemeriksaan secara mandiri dengan tidak perlu lagi mengirim sampel darah pasien yang diduga terinfeksi virus corona dengan menunggu hasil laboratorium dari Jakarta atau Surabaya. Dengan diberikan izin oleh Presiden RI NTB sudah bisa mengetahui jika ada pasien diduga terinfeksi virus corona.

“Alhamdulillah sudah mendapatkan izin untuk bisa memeriksa sendiri, hanya RSUD Provinsi NTB yang mendapatkan izin, yang Sumbawa belum. Kemarin keluarkan SK nya,” terangnya.

Kendati demikian, sambung Eka, untuk sementara waktu masih belum bisa digunakan, karena masih butuh persiapan.

“Jadi kita selama ini yang membuat kita tidak bisa memeriksa antara lain tidak ada cairan untuk memeriksa kalau ada kita sudah punya. Jadi kalau kita menjadi jejaring yang mendapatkan izin negara lah yang mencarikan untuk kita. Kalau kita cari sendiri dua bulan indennya (pesan) itu pun kita sudah dua bulan belum dapat cairan yang kita gunakan untuk melakukan pemeriksaan,” ucapnya.

Baca Juga :  Cegah Corona, Nasabah Bank Sebaiknya Transaksi Secara Online

Dengan adanya izin yang dikeluarkan pemerintah pusat, maka secara langsung negara yang memberi untuk dibagi dengan dibackup oleh Kemenkes.

“Kita harapkan minggu depan sudah bisa kita memeriksa sendiri atau paling lambat awal April,”katanya

Ditempat terpisah, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi menyampaikan bahwa Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB telah disetujui untuk menjadi jejaring pemeriksaan Covid-19. Namun, pemeriksaan tersebut baru bisa dilakukan minggu depan, sehingga NTB tidak perlu lagi menunggu hasil pemeriksaan dari Surabaya.

Terkait pelayanan Publik di NTB di tengah perlawanan Pandemi Corona, dikatakan Kadis Kominfotik NTB masih terus berjalan namun dengan ketentuan di masing-masing OPD. Pemprov NTB juga akan rutin melakukan sterilisasi di setiap tempat publik. Sementara di Kantor-Kantor Pemerintah dan Swasta melakukan sterilisasi secara mandiri.

“Yang terpenting adalah menerapkan social distancing dalam setiap kegiatan di luar rumah dan rutin melakukan sterilisasi dengan disinfektan,” tutupnya. (sal)

Komentar Anda