NTB Butuh Pertumbuhan Ekonomi Baru

Kantor Perwakilan Bank Indonesia menggelar Diseminasi Outlook Ekonomi NTB 2023, Rabu (25/10).

MATARAM –  Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB menyelenggarakan diseminasi laporan perekonomian Provinsi dengan mengambil tema “Unlocking New Source of Growth through Quality Tourism” sejalan dengan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi NTB yang berkelanjutan melalui pariwisata, Rabu (25/10).

Hadir sebahai narasumber Josua Pardede selaku Ekonom Nasional sekaligus Chief Economist Permata Bank, Ary S. Suhandi selaku expertise pariwisata dan Founder Indonesia Ecotourism Network, dan M Farid Zaini selaku General Manager Rinjani Geopark dengan M. Firmansyah selaku Dosen FEB Universitas Mataram sebagai moderator.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Achmad Fauzi menyatakan pasca pandemi COVID-19, perbaikan kondisi ekonomi global dan domestik terus berlanjut di tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi global terus membaik meski disertai dengan pergeseran pertumbuhan, khususnya ekonomi Amerika Serikat yang terpantau lebih baik dari prakiraan sebelumnya.

Demikian pula halnya dengan kondisi regional, stabilitas perekonomian NTB turut didukung oleh tekanan inflasi yang telah mereda. Berdasarkan rilis BPS, tekanan inflasi sampai dengan September 2023 mengalami tren penurunan dan tercatat sebesar 2,29% (yoy), berada pada rentang sasaran nasional 3±1% (yoy).

Baca Juga :  Sambut Nataru, BI NTB Siapkan Uang Tunai Rp 1,64 Triliun

Hal ini tidak terlepas dari berbagai upaya pengendalian inflasi yang secara konsisten dilakukan. Namun demikian, ekonomi NTB triwulan II-2023 tercatat mengalami kontraksi 1,54% (yoy), utamanya disebabkan oleh kinerja sektor pertambangan yang turut mendorong  kontraksi pada kinerja ekspor luar negeri.

“Di sisi lain, kontraksi lebih dalam tertahan oleh sektor konstruksi dan transportasi,” kata Achmad Fauzi.

Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede mengapresiasi pengendalian inflasi yang telah dilakukan Bank Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah. Pemerintah perlu terus mendorong sumber pertumbuhan baru utamanya dari kinerja ekspor dan investasi. Upaya mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan salah satunya dapat melalui pariwisata yang berkualitas.

Baca Juga :  2,49 Juta Transaksi QRIS di NTB

“Momentum pemulihan aktivitas pariwisata pasca pandemi dapat menjadi peluang bagi penerimaan negara dari sektor jasa, termasuk bagi Provinsi NTB,” ujar Josua Pardede.

Founder Indecon Ary S. Suhandi menyatakan bahwa saat ini kondisi pariwisata masih belum kembali ke kondisi normal sebelum pandemi baik secara nasional maupun internasional. Perlu adanya strategi khusus untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas diantaranya penetapan dan kelola ruang, pengelolaan pengunjung, pengembangan SDM, diversifikasi produk, branding dan  pemasaran, serta perlu adanya monitoring dampak pariwisata.

Sementara itu, M. Farid Zaini selaku pengelola kawasan Geopark Rinjani turut memaparkan strategi implementasi untuk mendorong kualitas kawasan, yakni agile organization, co-management (partnership & networking), scientific knowledge-based geotourism, co-funding program dan integrated marketing communication.

“Implementasi quality tourism dapat menjadi peluang pariwisata sekaligus mendukung pertumbuhan Provinsi NTB yang lebih berkelanjutan,” Farid. (luk)

Komentar Anda