BI Gandeng TNI AL Pastikan Peredaran Rupiah di Pulau Terluar NTB

GIRI MENANG — Bank Indonesia (BI) menggandeng TNI Angkatan Laut (AL) melaksanakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat dengan mengunjungi lima pulau yang ada di Provinsi NTB. Ekspedisi Rupiah Berdaulat tersebut mendatangi lima pulau terluar yang ada di NTB untuk melayani kebutuhan masyarakat terhadap uang Rupiah layak edar.

Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Pelabuhan Gili Mas, Lembar Lombok Barat yang akan mendatangi lima pulau terluar di Provinsi NTB tersebut, Jumat (24/2) dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, Direktur Eksekutif Direktorat Pengelolaan Uang (DPU) Bank Indonesia (BI) Pusat Marlison Hakim, Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Purwanto, Asisten Operasi Kasal, yang diwakili oleh Paban II Ops Sopsal — Kolonel Laut (P) Amrin Rosihan Hendrotomo, Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji, Komandan TNI AL (Danlanal) Mataram Kolonel Laut Djawara Heny Twies Whimbo A dan sejumlah tamu undangan lainya.

Pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat kelima pulau terluar di wilayah NTB tersebut menggunakan KRI Singa -165. Kelima pulau terluar di NTB yang akan dikunjungi tersebut, yakni Pulau Moyo, Pulau Bajo Pulau, Desa Pusu Langgudu — Kab. Bima, Pulau Medang, dan Pulau Maringkik. Bank Indonesia menyiapkan uang kertas pecahan baru tahun emisi 2022, sebesar Rp8 miliar yang nantinya bisa ditukar oleh masyarakat di lima pulau terluar di NTB yang menjadi tujuan Ekspedisi Rupiah Berdaulat pegawai BI bersama TNI AL.

“Untuk Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini membawa uang rupiah sebesar Rp8 miliar. Kegiatan ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat di pulau terluar terhadap uang Rupiah layak edar,” kata Direktur Eksekutif Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia (BI) Pusat Marlison Hakim.

Baca Juga :  Fokus Garap Sumber Pertumbuhan Baru Ekonomi NTB

Marlison Hakim menyampaikan bahwa sejak tahun 2012 hingga 2022, Bank Indonesia dan TNI AL telah melaksanakan 92 kali kegiatan Kas Keliling daerah 3T dengan 480 pulau 3T terkunjungi. Pada tahun 2023 BI dan TNI AL bersepakat untuk memperluas jangkauan layanan kas keliling dengan program yang lebih terpadu dengan mengusung tema “Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023”. Pelaksanaan kegiatan kas keliling 3T sebanyak 17 kali di 17 Provinsi dengan target 85 pulau yang dikunjungi.

“NTB menjadi salah satu provinsi pilihan dalam pelaksanaan Ekspedisi Rupiah Berdaulat, karena hasil statistik menunjukkan peredaran uang di NTB tinggi. Hal tersebut menandakan transaksi dan pertumbuhan ekonominya yang begitu maju,” kata Marlison Hakim.

Dikatakan Marlison, dalam kegiatan Eksepedisi Rupiah Berdaulat di lima pulau terluar di NTB ini tidak hanya untuk memberikan layanan penukaran uang layak edar, tapi juga melaksanakan sejumlah kegiatan bekerja sama dengan TNI AL, seperti edukasi tentang mata uang rupiah, melaksanakan pengobatan gratis, hingga melakukan bakti sosial, seperti membagikan paket sembako.

“Dalam kegiatan ini juga kita bekerja sama dengan Baznas untuk program sosial di lokasi tujuan pulau terluar,” katanya.

Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan apresiasinya kepada Bank Indonesia dan TNI AL yang bekerja sama dalam pemerataan ekonomi, khususnya pemerataan peredaran uang.

Baca Juga :  Vanili Organik NTB Semakin Diminati Pasar Amerika Serikat

“Semoga dengan agenda ini dapat memperkuat ikhtiar kita agar pembangunan ini betul-betul merata di wilayah NTB dan Indonesia. Alhamdulilah pertumbuhan ekonomi NTB juga bagus, jadi penting untuk kita pertahankan,” kata Wagub Rohmi.

Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji mengatakan seiring dengan pertumbuhan ekonomi NTB, baik pertumbuhan ekonomi dalam total termasuk sektor pertambangan dan khusus non tambang, secara akumulasi semuanya tumbuh sangat baik di kisaran 6,95%. Di sektor non tambang tahun 2021, NTB tumbuh di kisaran 3,36% dan 3,42% di tahun 2022. Artinya ini terus bergerak naik dan merupakan kondisi yang luar biasa.

“Oleh karena itu, penting untuk kita bersama-sama menjaga pertumbuhan ekonomi NTB agar berkualitas dan lebih tinggi daripada laju inflasi,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten Operasi Kasal, diwakili oleh Paban II Ops Sopsal, Kolonel Laut Amrin Rosihan Hendrotomo menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari perjanjian kerja sama antara Bank Indonesia dengan TNI AL berkaitan dengan pendistribusian, pengamanan, dan pengawalan uang Rupiah yang berkualitas ke wilayah 3T di seluruh wilayah NKRI. Dengan sarana yang dimiliki armada TNI AL yang mampu menjangkau hingga ke 17.488 pulau.

“Dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023, KRI Singa — 651 yang digunakan adalah jenis KCT (Kapal Cepat Torpedo) dengan spesifikasi untuk memburu dan menghancurkan kapal selam,” tutup Kolonel Laut Amrin Rosihan Hendrotomo. (luk)

Komentar Anda