Nakes Terpapar Positif Corona di NTB Bertambah

dr Nurhandini Eka Dewi (Faisal Haris/radarlombok.co.id)
dr Nurhandini Eka Dewi (Faisal Haris/radarlombok.co.id)

MATARAM -Tenaga kesehatan (nakes) yang positif Covid-19 bertambah.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB pada Kamis (11/6) pasien Tenaga Kesehatan (Nakes) kembali bertambah 14 orang.

Terbanyak dari Kota Mataram enam orang, disusul Lombok Barat lima orang, Lombok Timur dua orang dan Sumbawa satu orang. Kini para nakes ini tengah menjalani perawatan di ruang isolasi RSAD Wirabhakti dan RS Harapan Keluarga dengan kondisi baik. Bertambahnya kasus baru nakes positif Covid-19 ini diakui Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB selaku Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 NTB, I Gede Putu Aryadi, jika dilihat dari keterangan riwayat kontak dengan orang bergejala Covid-19. “Kalau dilihat riwayat kontak, ada nakes,”katanya saat dikonfirmasi radarlombok.co.id.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat, dr Nurhandini Eka Dewi, menyampaikan data baru total jumlah nakes yang tertular positif Corona sejak awal Mei hingga  tanggal 10 Juni 2020 sudah mencapai 199 orang. “Nakes kita yang sudah sembuh 115 orang dari total jumlah 199 orang. Sisanya masih menjalani perawatan di ruang isolasi mandiri, kondisinya baik-baik sajak,”tengasnya.

Dirincikan dari angka 199 orang nakes yang positif paling banyak perawat dan dokter dan tenaga medis lainnya. Untuk perawat sebanyak 104 orang, dokter umum dan spesialis 38 orang serta dokter gigi 11 orang. “Sisinya tenaga medis dan petugas lainnya, mulai dari petugas administasi, satpam dan lain-lain,”bebernya.

dr Eka sapaan akrabnya menegaskan bahwa ada tiga pola yang menyababkan nakes positif Covid-19 berdasarkan analisa yang telah dilakukan. Pertama nakes tertular saat berada di luar rumah. Kedua nakes tertular dari kaster Gowa dan beberapa kester lainnya. Ketiga nakes tertular karena memang kontak langsung dengan pasien positif. “Ada mamang nakes kita yang tertular setelah kontak langsung dengan pasien yang di rumah sakit dan di lapangan. Misalkan tertular setelah melayani pasien yang ada di UGD yang tidak atau apakah pasien tersebut sudah kontak dengan pasien positif atau tidak. Bukan tertular karena nakes tidak disiplin dalam penggunaan APD,”jelasnya. (sal)

Komentar Anda