Mutasi di Pemkot Mataram, Tujuh Pejabat Eselon II Berganti Peran

MUTASI: Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana melantik 24 pejabat dengan jabatan baru di lingkup Pemerintah Kota Mataram, Senin kemarin (4/7).(ALI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana kembali menata pemerintahannya. Terbaru dengan merombak sejumlah pejabat eselon II hingga IV di lingkup Kota Mataram. Total ada 24 jabatan yang diutak-atik. Dari 24 jabatan itu, tujuh pejabat eselon II setingkat kepala dinas berganti peran dan dilantik Wali Kota Mataram.

Mereka adalah Inspektur Inspektorat Kota Mataram, Lalu Alwan Basri yang mengisi jabatan Asisten II Setda Kota Mataram. Inspektur Inspektorat kini dijabat oleh Baiq Nelly Kusumawati yang sebelumnya memangku jabatan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKSPDM).

Kemudian Kepala BKPSDM saat ini dijabat Baiq Asnayati, yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Sosial. Sudirman meninggalkan jabatan staf ahli bidang kemasyarakatan untuk mengisi posisi Kepala Dinas Sosial.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), Hariadi harus rela mengisi jabatan staf ahli bidang kemasyarakatan.

Selanjutnya Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Dedi Supriadi mengisi jabatan Kepala Dinas Pertanian yang kosong. Posisi Dedi Supriadi digantikan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Lalu Fatwir Uzali. Sementara jabatan Kepala Dinas Pendidikan serta Kepala Dinas Koperasi dan UMKM dikosongkan, untuk diisi berikutnya melalui proses Pansel.

Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana menilai mutasi hal yang wajar menyesuaikan kebutuhan organisasi. Pejabat baru diminta mengawali tugasnya dengan niat baik. “Kami akan terus memberikan motivasi agar apa yang jadi harapan kita bisa tercapai. Saya harapkan semuanya tetap semangat,” ujar H Mohan Roliskana, usai pelantikan pejabat di Aula Pendopo Wali Kota Mataram, Senin kemarin (4/7).

Amanah dan tugas baru menanti pejabat yang dilantik. Pejabat diminta beradaptasi dengan cepat di posisi yang baru. “Tentu saya berharap dan selalu saya sampaikan. Saya meminta inovasi dari bapak dan ibu. Saya minta untuk membantu semua rencana dan visi kami menjadi Kota Mataram yang penuh kebahagiaan dan kebanggaan bagi kita semuanya,” katanya.

Baca Juga :  Tak Ada Muatan Politik Soal Kenaikan Gaji

Untuk dua jabatan eselon II yang kembali lowong. Mohan meminta Sekda Kota Mataram untuk segera menyiapkan proses dan tahapan pengisiannya. “Saya minta sesegera mungkin dilakukan pansel untuk dua pos yang kosong. Paling tidak sebelum akhir bulan ini minimal sudah terisi dua posisi itu,” ungkapnya.

Wali Kota juga berpesan kepada masing-masing pejabat baru yang dilantik. Seperti Kepala Dinas Pertanian, Dedi Supriadi untuk mengatasi dan menangani penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. “Kebetulan kita juga ada dukungan untuk peningkatan ketahanan pangan. Tolong ini diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik,” terangnya.

Untuk Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Lalu Fatwir Uzali diyakini punya jejaring yang luas. Sehingga diharapkan punya gerakan atau terobosan meningkatkan UMKM Kota Mataram. Inspektur Inspektorat, Baiq Nelly Kusumawati juga bisa meneruskan dan meningkatkan kinerja inspektorat kedepannya. “Apa yang sudah dirintis oleh pejabat sebelumnya, setidaknya bisa dipertahankan atau tentu harapan kita untuk ditingkatkan,” jelas Wali Kota.

Sekda Kota Mataram, Dr H Effendi Eko Saswito mengatakan, untuk dua jabatan eselon II yang kosong, pihaknya segera mempersiapkan pengisian melalui proses Pansel. “Dalam waktu dekat segera kita buka pendaftarannya. Pak Wali juga mintanya ini untuk diproses dengan cepat. Kami akan persiapkan ini,” katanya.

Sementara Ketua Fraksi Amanah Bangsa, Ahmad Azhari Gufron, mengkritisi penempatan pejabat seharusnya menempatkan orang yang sesuai keahliannya. “Ini kok masih gaya lama, belum ada wajah baru di Kota Mataram. Itu-itu saja. Bahkan ada yang salah sesuai dengan disiplin ilmunya,” kritiknya.

Baca Juga :  Banjir Rob Kembali Sambangi Bintaro Ampenan

Seperti Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, HL Fatwir Uzali yang memiliki dasar ilmu guru, justru dipindahkan menjadi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Mataram. Demikian rotasi pejabat ini juga tidak ada yang spesial. Selain masih muka-muka lama, rotasi hanya ada perputaran kursi saja.

Menurutnya mutasi di kepemimpinan Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dan Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman (HARUM), masih seperti gaya mutasi yang dilakukan saat mantan Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh. Kekosongan dibiarkan lama pada dinas yang dinilai lebih empuk. Demikian lobi-lobi juga semakin kencang dilakukan, bahkan sebelum mutasi kalangan pejabat sudah melakukan pendekatan lebih awal. Ada yang melalui program maupun janji-janji lain.

Politisi PAN ini menyebutkan belum ada terobosan signifikan oleh kepala daerah. “Seharusnya berikan kesempatan kepada orang yang sesuai keahliannya,” ujarnya.

Senada, Anggota Fraksi Gerindra I Gde Sudiarta mengatakan penempatan pejabat semestinya disesuaikan dengan kompetensinya masing-masing. Sehingga bisa membuat program dan menjemput anggaran ke pemerintah pusat. “Kita harapkan ada penempatan yang profesional. Karena ini menyangkut program pasangan Harum sampai 2024 mendatang,” katanya.

Namun nyatanya, masih banyak pejabat lama dan muka lama yang digeser dari kursi yang satu ke kursi yang lain. Padahal dia berharap ada evaluasi dan penempatan yang  sesuai dengan disiplin ilmunya, sehingga tidak salah penempatan. (gal/dir)

Komentar Anda