Museum NTB Raih Penghargaan Sebagai Museum Kolaboratif

Indonesia Museum Award 2021

MUSEUM NTB: Menutup tahun 2021, Museum Negeri NTB mendapatkan anugerah penghargaan Indonesia Museum Award 2021, sebagai Museum Kolaboratif. (dok/radarlombok)

MATARAM—Prinsip kerja, kerja dan kerja yang diterapkan Museum Negeri NTB. Tentunya dengan menggandeng sejumlah pihak terkait, mulai dari para seniman, budayawan, tokoh pendidikan, pelaku usaha wisata, dan lainnya, dalam berbagai agenda yang dilaksanakan. Seperti menggelar pelatihan membaca dan menulis naskah kuno, workshop, lomba cerdas cermat, hingga pameran keliling yang dilakukan, ternyata mendapat apresiasi pihak “Komunitas Jelajah”, melalui “Indonesia Museum Award 2021”.

“Jujur kami tidak menduga kalau Museum Negeri NTB bakal mendapatkan penghargaan. Kedatangan orang dari Komunitas Jelajah beberapa waktu lalu juga tidak kami sangka kalau mereka sedang melakukan pengamatan dan penjurian. Tiba-tiba Minggu kemarin kami diundang mengikuti kegiatan secara online, dan disana baru kami mengetahui kalau Museum NTB berhasil meraih penghargaan Indonesia Museum Award 2021, dengan kategori sebagai Museum Kolaboratif,” kata Kepala Museum NTB, Bunyamin, SS. M.Hum, kepada Radar Lombok, Rabu (22/12).

Baca Juga :  Wagub NTB Buka Pameran Keliling Museum NTB di Lotim

Khabar baik ini tentu saja disambut gembira pihaknya, dan seluruh seluruh jajaran di Museum NTB. “Apalagi ditengah kebahagiaan warga NTB yang baru usai merayakan HUT ke 63. Tentu penghargaan yang didapatkan Musuem NTB ini bisa menjadi kado paling indah bagi NTB, sekaligus penutup tahun 2021 yang membahagiakan,” ujar Bunyamin.

Selain Museum Negeri NTB yang mendapatkan penghargaan untuk kategori Museum Kolaboratif, jelas Bunyamin, pada ajang Indonesia Museum Award 2021 itu juga memberikan penghargaan kepada Museum Tumurun untuk kategori Museum Komunikatif, Museum Basoeki Abdullah untuk kategori Museum Pemrakarsa Kesehatan dan Kesejahteraan.

Indonesia Museum Award 2021 juga memberikan penghargaan kepada para pengelola dan tokoh permuseuman, seperti Mayjen TNI (Pur) DR (HC) H Eddie Marzuki Nalapraya, yang meraih Anugerah Purwakalagraha dengan kategori Pengabdian Sepanjang Hayat, untuk perannya dalam melestarikan pencak silat.

Baca Juga :  Museum NTB Kembali Gelar Sekolah Filologika

Perjuangan dan pengabdian Eddie Marzuki Nalapraya dalam seni pencak silat, yakni menginisiasi berdirinya Museum Pencak Silat di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan pada puncaknya olahraga ini bisa dipertandingkan dalam pesta olahraga berskala nasional, maupun internasional seperti Asian Games 2018.

“Tak hanya itu, berkat perjuangan dan kegigihan Pak Eddie pula, Pencak Silat ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2019 lalu,” jelas Bunyamin.

“Selain itu, pihak Komunitas Jelajah pada kesempatan tersebut juga menetapkan artis Olivia Zalianty, dan cucu pelukis terkenal dari Bali, Antonio Maria Blanco Junior, sebagai Duta Museum,” sambung Bunyamin. (gt)

Komentar Anda