Moratorium Ritel Modern Hanya ‘’Omdo”

Moratorium Ritel Modern
MENJAMUR : Toko modern di Kota Mataram semakin menjamur seperti di Jalan TGH Faesal Sandubaya ini. (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM-Moratorium ritel modern di Kota Mataram tampaknya hanya omong kosong. Faktanya, pembangunan toko modern terus berlangsung.

Awalnya Pemerintah Kota Mataram menetapkan moratorium sejak tahun 2014. Saat penetapan moratorium, Alfamart telah diberikan jatah membangun 25 toko, sementara Indomart 25 toko. Sayang moratorium tidak berjalan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Kota Mataram Miftahurahman menyampaikan, kajian teknis terkait pasar modern telah masuk tahap final.  Tim kajian telah melakukan pemantapan. “ Kita sudah temukan jawabannya, tinggal finalisasi saja terkait kajian pasar modern,” katanya kepada Radar Lombok, Sabtu (26/8).

Salah satunya beberapa poin yang harus diperhatikan investor dan Dinas Perdagangan yakni jarak dan jumlah sebaran. “ Jarak antara ritel modern dengan pasar tradisional harusnya benar-benar sesuai dengan aturan, minimal 5 kilometer. Begitu pula jam operasional. Pasar tradisional kan cuma buka delapan jam, sedangkan ritel modern bisa 24 jam,” katanya.

Baca Juga :  Tersisa Dua Lingkungan Zona Merah di Mataram.

Pihaknya menekankan ke dinas terkait untuk ada pengaturan jarak toko satu dengan toko yang lain. Selain itu, toko modern jangan sampai masuk ke kampung-kampung sehingga mematikan para pedagang kecil. “ Itu yang terus kita tekankan. Paling lambat bulan Oktober sudah kita publis hasil kajian,” ucapnya.

Gempuran masif ritel yang kerap melanggar aturan zonasi mengganggu eksistensi pasar rakyat. Selain aturan zonasi, ritel-ritel yang ada juga kerap melanggar aturan jenis dagangan. “ Keberadaan pasar tradisional harus kita lindungi dan kuatkan dengan kembali belanja di pasar-pasar tradisional,” singkatnya.

Baca Juga :  Gubernur Tetapkan UMK Kota Mataram

Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram HM Zaini meminta dinas terkait melakukan pendataan ulang jumlah toko modern serta tetap memperhatikan moratorium yang telah ditetapkan. Saat ini ritel modern telah masuk ke sejumlah lingkungan bahkan banyak outlet baru yang berdiri. Seperti outlet baru di Jalan Jenderal Sudirman Rembige dan di Jalan Sriwijaya.(dir)

Komentar Anda