Semua prestasi dan pengalaman yang didapatkan tersebut, tidak turun begitu saja. Kebanggan tersebut didapatkan dari kerja keras, belajar dengan giat meski tanpa kursus vocal. “Kalau bernyanyi saya otodidak dari kecil. Dulu cuma kursus keyboard, setelah itu memperdalam sendiri. Dan SMP juga otodidak belajar main gitar,” tutur dara kelahiran Ampenan, 6 juli 1997 kepada Radar Lombok, Senin kemarin (11/9).
Putri kebanggaan dari pasangan Suryakin dan Busyrah Milawati ini sangat bersyukur bisa memanfaatkan suaranya untuk mengabdi pada nusa dan bangsa. Apalagi, ilmu yang didapatkan semakin banyak karena bertemu dengan orang-orang hebat.
Diceritakan, sejak tahun lalu Almira Dwi Zahira mendambakan bisa masuk GBN. Namun waktu itu masih semester awal kuliah sehingga belum terpikir mengikuti seleksi. “Untuk seleksi itu, harus bernyanyi dan yang utama bisa membaca notasi yang diberikan. Jadi ada not yang acak dari juri, juri menentukan yang mana yang harus kita baca dan membunyikan not yang ditentukan,” terangnya.
Audisi GBN 2017 dilaksanakan tanggal 28 Juli lalu di Taman Budaya. Peserta diminta menyanyikan lagu wajib pilihan yang sudah ditentukan panitia. Setelah itulah diuji membaca notasi dan membunyikan sesuai nadanya.