MATARAM – Para pecinta tokoh pluralism yang juga mantan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) merayakan pergantian tahun 2016 menuju 2017 dengan berkumpul, berdoa bersama di Taman Budaya Mataram.Doa dirangkaikan dengan peringatan Haul ke-7 wafatnya Gus Dur.
Sekitar pukul 21.00 Wita, jamaah melantunkan Sholawat Nariyah. Tidak lupa mereka juga berdoa khusus untuk warga Bima yang masih berduka menyusul musibah banjir bandang yang terjadi.
Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kota Mataram Fairuz Zabadi atau yang akrab disapa Abu Macel mengatakan, warga NU Kota Matraam mencoba merubah tradisi pergantian tahun dari hura-hura ke perenungan.”Pergantian tahun yang seperti ini satu-satunya di Indonesia hanya dilakukan oleh Gusdurian Kota Mataram,” katanya.
[postingan number=3 tag=”wisata+pantai” ]
Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkot Mataram Lalu Martawang hadir atas nama Pemkot Mataram. Martawang menegaskan bangga dengan keluarga besar NU yang memiliki cara yang berbeda dalam memperingati malam pergantian tahun. Gus Dur adalah sosok ulama karismatik.”Kami bangga Indonesia pernah dipimpin oleh Presiden Gus Dur,” ungkapnya.
Sementara itu secara umum perayaan tahun baru 2017 di Kota Mataram berlangsung lancar dan meriah. Lapangan Sangkareang adalah pusat perayaan malam pergantian tahun. Di sini berbagai pertunjukan seni ditampilkan du atas panggung. Pesta dimulai sekitar pukul 20.00 Wita diawali dengan doa oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram H. Abdul Latif Najib.
.Sekitar pukul 23.30 Wita atau setengah jam sebelum pukul 00.00 Wita tahun baru, Wali Kota H. Ahyar Abduh bersama istri memasuki area Taman Sangkareang. Ahyar menyampaikan pesan kepada warga agar tetap optimis menyongsong tahun baru.” Kita sambut 2017 dengan semangat dan optimisme untuk kesuksesan bersama,” ungkapnya.(ami)
