Loteng Masuk Zona Kekeringan Terparah

PRAYA-Pemprov NTB telah menetapkan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), masuk zona kekeringan terparah.

Penetapan ini dilakukan setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota menyerahkan data kekeringan di daerah masing-masing.  “Beberapa hari lalu, BPBD kabupaten/kota se NTB sempat dipanggil ke provinsi untuk menyerahkan data kekeringan. Ternyata kita di Lombok Tengah ini, paling tinggi,” kata Kepala BPBD Lombok Tengah, Lalu Nurpuri, Kamis (15/9).

Data yang diserahkan itu, jelas Nurpuri, merupakan hasil kumpulan data dari masing-masing instansi, baik dinas, badan, dan desa di Lombok Tengah. Data itulah yang kemudian dilaporkan ke provinsi untuk kemudian dilakukan pengkajian. Dari 12 kecamatan di Lombok Tengah, ada 8 kecamatan yang dinilai rawan kekeringan.

Baca Juga :  Lamban Tangani Kasus BLUD RSUD Praya, Kajari Loteng Diminta Angkat Kaki

Di antaranya, Kecamatan Praya, Praya Tengah, Jonggat dan Pringgarata, masuk dalam sebagian wilayahnya, terancam kekeringan. Selanjutnya Kecamatan Praya Barat, Praya Barat Daya, Pujut dan Praya Timur, wilayahnya merata dilanda kekeringan. “Dari empat kecamatan yang masuk data kekeringan total, paling parah Pujut dengan Praya Timur,” jelasnya.

Nurpuri menambahkan, setelah ditetapkannya Lombok Tengah sebagai daerah rawan kekeringan. Konsekuensi pemprov dan pemkab sudah bekerjasama dengan PDAM untuk  mennyalurkan air bersih, khususnya di wilayah yang sudah dicatat lahan paling kering. “Sebenarnya tadi, kita mau antarkan data-data wilayah kekeringan dan jumlah air bersih yang diinginkan ke PDAM, tapi tertunda,’’ katanya.

Baca Juga :  Pelajar Diduga Dicabuli Dukun hingga Hamil

Dijelaskan Nurpuri, dari 8 kecamatan itu diprediksikan sekitar 300 ribu lebih jiwa yang terkena imbas dari kekeringan ini. Selain data di atas, ternyata wilayah sumber air juga mengalami hal yang sama. Beberapa kampung yang ada di atas, sumber air seperti di Desa Lantan dan Desa Aik Bukak Kecamatan Batukliang Utara. “Kalu sudah sumber air yang mengalami kekeringan, apalagi di bagian wilayah selatan, pastinya lebih parah,” pungkasnya. (cr-ap)

Komentar Anda