MATARAM– Bencana longsor yang terjadi di Lingkungan Rembige Timur Kelurahan Rembige Kecamatan Selaparang beberapa hari lalu menyebabkan tiga unit rumah warga rusak. Pemilik berharap mendapat perhatian dan bantuan dari Pemkot Mataram.
Tiga rumah tersebut masing-masing milik Sahabudin, Suhardin dan Busairi. Mereka trauma dengan bencana yang mereka alami.
Rumah Suhardi berada di dekat sungai Midang. Rumahnya tertimbun material longsor.” Keluarga masih mengungsi, masih trauma. Sementara rumah dikosongkan. Kita belum bisa pindahkan material yang menutupi rumah,” ungkapnya kepada Radar Lombok kemarin.
Selain rumah, longsor juga menyebabkan satu kandang sapi permanen ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pemilik rumah sempat mendapat kunjungan Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh. “ Kita sudah sampaikan kondisi lahan dan tempat yang dulunya timbunan tanah, sehingga masih labil ke arah sungai. Saat hujan kita tidak berani di rumah. Ada beberapa kamar yang masih bisa ditempati. Tapi saat hujan, kita tetap tidur di luar,” ungkapnya.
Korban lainnya, Busairi, mengaku hingga saat ini masih khawatir adanya longsor susulan. “ Kita berharap ada perhatian dari pemerintah, terutama talud sungai yang tidak pernah ada,” katanya.
Kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp 150 juta lebih. Talud serta tembok retak akibat longsor. Kepala Lingkungan Rembige Timur, Sahdi menuturkan, awalnya gempa. Setelah gempa disusul hujan lebat. Secara tiba-tiba longsor. “ Sudah dari awal kita lapor ke kelurahan dengan BPBD dan Dinas PU. Kondisi tiga rumah saat ini sangat parah. Apalagi fondasi sudah terkikis. “Posisi rumah lebih rendah dari jalan, sehingga air hujan terus menggerus tanah. Kita khawatir saat hujan tiba-tiba longsor susulan,” katanya.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Dedi Supriadi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan SKPD teknis seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk membantu warga. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.” Hanya tiga rumah yang terkena longsor. Pak Wali juga sudah berkunjung,” ungkapnya.
Untuk anggaran perbaikan, tentunya ada di SKPD teknis. BPBD mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.(dir)