Lima Warga Jadi Korban Dugaan TPPO Tujuan Australia

Kompol I Made Yogi Purusa Utama(ROSYID/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Mataram kini sedang menangani kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan tujuan Australia, yang telah menelan lima orang korban dari Lombok.

“Kasus ini berawal dari laporan korban pertengahan Juni lalu,” kata Kapolresta Mataram melalui Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Selasa kemarin (4/7).

Ke lima orang korban tersebut, berasal dari Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. Rinciannya, tiga orang berasal dari Kecamatan Narmada (Lobar); satu orang dari Kecamatan Gerung (Lobar); dan satu orang dari Kota Mataram. “Mereka ini direkrut oleh sponsor dari Lumajang, Provinsi Jawa Timur (Jatim),” sebut Yogi.

Baca Juga :  Jelang MotoGP, Harga Kamar Hotel Tembus Rp 50 Juta

Saat merekrut korban, jelas Yogi, perekrut sendiri yang datang ke Kota Mataram, dan menawarkan kepada para korban untuk bekerja di Australia. “Perekrut ini datang sendiri untuk mencari korban,” bebernya.

Perekrut menjalankan modusnya dengan mengiming-imingi para korban akan bekerja di Australia, dengan gaji sebesar Rp 50 juta perbulannya. “Di Australia, mereka ini dijanjikan bekerja di bidang perkebunan,” ungkap Yogi.

Dari ke lima korban itu, perekrut berhasil mengantongi uang sebesar Rp 285 juta. Dimana perorang korban menyetorkan uang sekitar Rp 50 juta hingga Rp 60 juta. “Uang itu katanya untuk biaya kebutuhan keberangkatan, seperti pembuatan visa, paspor, cek kesehatan, dan lainnya,” jelas Yogi.

Baca Juga :  Akacindo Masih Keluhkan Kenaikan Tarif Retribusi Masuk Gili Tramena

Para korban sendiri sempat menetap di salah satu penampungan yang berada di wilayah Lumajang, Jatim. Akan tetapi para korban tak kunjung diberangkatkan. “Tidak ada kepastian, akhirnya mereka kabur dan pulang ke Lombok. Dan dari situ kemudian mereka (para korban) melapor,” cetusnya.

Dari laporan korban tersebut, polisi mengaku sudah mengantongi identitas perekrut. Untuk penanganan lanjutan, maka pihaknya juga telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat (Jatim) untuk melacak keberadaan perekrut.

“Dalam waktu dekat ini kami akan berangkat ke Lumajang, Jatim, untuk menelusuri keberadaannya (perekrut),” pungkas Yogi. (cr-sid)

Komentar Anda