Kota Mataram Masih Kekurangan Guru

Mataram Masih Kekurangan Guru
MIRIS : Meski berstatus sekolah favorit, di SMPN 1 Mataram ada satu kelas dimana siswanya belajar tanpa menggunakan kursi dan meja seperti di gambar ini. (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM –  Hingga saat ini Mataram masih kekurangan guru. Tidak hanya kekurangan guru, ada beberapa sekolah yang. Ambil contoh SMPN 1 Mataram. Meski menyandang status sekolah favorit, ada satu ruang belajar di sekolah ini dimana siswanya belajar secara lesehan, tidak ada fasilitas bangku dan meja.

Awal tahun depan, ada sekitar 400 guru SD dan SMP yang memasuki masa pensiun. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram Baiq Nelly Kusumawati menyebut satu sekolah bisa kekurangan guru kelas berstatus PNS sampai 9 orang. “ Seperti SDN 7 Mataram, ada 9 guru yang akan masuk pensiun. Rata-rata pensiun setiap tahun sampai di atas 350 guru,” katanya kepada Radar Lombok kemarin (3/11).

Baca Juga :  Pemkot Mataram Tolak Permohonan Izin Perumahan

Masalahnya, hingga kini masih ada moratorium rekrutmen PNS. Moratorium diberlakukan oleh pemerintah pusat hingga tahun 2019. Sekolah saat ini kewalahan selain karena sarana dan prasarana, juga karena tenaga pendidik yang masih kurang. “ Kasihan guru satu kelas mengajar sampai 42 murid. Kalau mereka ngajar sembilan kelas pasti tidak maksimal,’’ ucapnya.

Untuk pengangkatan guru honorer juga dibatasi. Mereka digaji melalui dana BOS. Sementara daerah tidak memiliki anggaran untuk melakukan pengangkatan pegawai.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Kemendikbud terkait dengan kekurangan tenaga pendidik saat ini sehingga bisa teratasi pada tahun 2018 mendatang. Pihaknya akan mengusulkan sesuai hasil kajian bersama dengan Dikbud Kota Mataram.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram H. Muhtar SH meminta Pemkot lebih pro aktif menjemput bola ke pemerintah pusat terkait dengan kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang saat ini. Karena hal ini akan berdampak pada kualitas pendidikan di Kota Mataram.

Baca Juga :  281 Warga Terjangkit DBD, Dua Meninggal Dunia

Ia berharap kekurangan guru bisa teratasi pada tahun depan. Guru pensiun terus bertambah setiap tahun. Seharusnya telah ada persiapan jauh-jauh hari dengan perhitungan melalui Analisis Jabatan (Anjab) dan analisis Beban Kerja (BK).(dir)

Komentar Anda