281 Warga Terjangkit DBD, Dua Meninggal Dunia

Illustrasi

MATARAM — Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman bagi warga Kota Mataram. Indikatornya adalah banyaknya warga masyarakat yang terjangkit sengatan nyamuk Aedes Aegypti itu.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Mataram, sampai dengan bulan September, tercatat ada 281 kasus demam berdarah yang ditemukan di Kota Mataram. Jumlah yang cukup banyak tahun ini. “Untuk DBD ada 281 kasus yang ada di catatan Dinas Kesehatan. Itu data sampai dengan bulan September tahun ini,: ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr H Usman Hadi di Mataram, Rabu (27/10).

Masih dari data Dinas Kesehatan juga mencatat ada 108 Demam Dengue (DD) sampai bulan September. DD adalah demam berdarah versi ringan. Lalu juga ditemukan 8 kasus Dengue Shock Syndrome (DSS). Gejala DSS adalah tekanan darah yang menurun, kulit basah dan terasa dingin. “Tapi itu bukan positif DBD. Yang DD ada 108 kasus dan DSS itu 8 kasus,” katanya.

Baca Juga :  Ada Mutasi di Internal Polres Mataram

Menurutnya, penyakit DBD ini sangat membahayakan. Karena dari awal tahun sampai September, tercatat pula 2 orang warga meninggal dunia karena positif DBD. Namun asal atau alamat warga yang meninggal dunia karena DBD ini tidak disebutkan secara pasti. “Yang jelas ada 2 orang warga Mataram meninggal dunia karena DBD,” ungkapnya.

Sedangkan untuk perbandingan jumlah kasus DBD dibandingkan tahun lalu. Usman mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan secara keseluruhan. Tapi disebutkannya trend kasus DBD saat ini terus menurun. “Kalau untuk perbandingannya kami belum lakukan evaluasi. Mungkin nanti diakhir tahun,” jelasnya.

Untuk sebaran DBD. Sejak enam bulan lalu, penyakit ini menyebar dihampir seluruh kawasan di Kota Mataram. Tapi disebutkan dikes, ada dua wilayah yang tetap steril dan masuk zona putih demam berdarah di Kota Mataram. “Itu Ampenan Tengah dan Cakranegara Timur zona putih. Bersih daerahnya yang zona putih,” terangnya.

Baca Juga :  Arsip SKPD Masih Amburadul

Upaya pencegahan oleh Dinas Kesehatan tetap dilakukan. Seperti sosialiasi untuk menjauhkan barang yang mudah dijangkiti nyamuk. Lalu membersihkan halaman dan rumah secara teratur. Sedangkan upaya pencegahan dengan penyemprotan insektisida (Fogging), dipastikan Usman tetap dilaksanakan Dinas Kesehatan. “Tim kita selalu siap untuk melaksanakan fogging. Silahkan saja kami dinformasikan wilayah mana yang mau di-fogging,” katanya.

Saat ini, musim penghujan sudah datang dan mengguyur Kota Mataram hampir setiap hari. Cuaca ini cukup dikhawatirkan terjadinya demam berdarah. Karenanya, warga masyarakat tetap diminta waspada. “Tentu harapan kita jangan sampai ada lagi demam berdarah dengan datangnya musim penghujan,” harap Usman. (gal)

Komentar Anda