Kereta Gantung Rinjani Tunggu Kesiapan Pemerintah China

ILSUTRASI KERETA GANTUNG (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Proyek pembangunan Kereta Gantung Rinjani di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, masih menungu kesiapan dari Pemerintah China. Pasalnya, untuk mendatangkan pekerja dari China membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama.

“Pertanggungjawaban atas investasinya di backup Pemerintah China. Jadi tidak sembarangan. Sedangkan untuk mengeluarkan tenaga kerja, Pemerintahan dari China itu membutuhkan proses yang panjang dan ribet,” ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Wahyu Hidayat, di Mataram, Kamis (10/8).

Wahyu menyampaikan, saat ini Pemprov masih menunggu tim surveyor untuk melakukan taksiran kebutuhan biaya untuk pembangunan Kereta Gantung Rinjani. Setelah tim selesai melakukan survei, akan dilanjutkan dengan penyusunan kebutuhan anggaran dan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).

“Kemarin yang kita komuniaksi dengan narahubungnya mereka (China, red) disini untuk DED sudah clear. Ada revisi sedikit, tapi tidak terlalu principle (prinsip, red),” sambungnya.

Baca Juga :  Kasus Dugaan Penyelewengan Beasiswa di UMMAT Dihentikan

Wahyu menyebut dalam tim survei yang diturunkan oleh investor, memang melibatkan Birokrat China. Sehingga ketika tim survei dari China sudah datang ke NTB melakukan taksiran kebutuhan biaya dan menyelesaikan penyusunan Amdal untuk diajukan ke Kementerian. Maka konstruksi pembangunan Kereta Gantung Rinjani itu dapat mulai dilakukan.

“Kalau Amdal sudah keluar, maka mulai dilakukan konstruksi. Tapi kapan penyusunan Amdal selesai, hanya tim teknis yang tahu,” ujar Wahyu.

“Tidak disebutkan secara pasti berapa orang timnya. Yang jelas, beberapa orang itulah yang menjadi tim intinya dalam penyusunan taksiran harga dan penyusunan Amdalnya. Jadi memang kesulitannya itu untuk mengeluarkan orang sananya (Tenaga Kerja China, red), itu,” tambah Wahyu.

Meski demikian, Wahyu memastikan investasi Kereta Gantung Rinjani ini tidak akan molor. Mega proyek tersebut selalu menunjukkan progres yang bagus. bahkan informasi terbaru, nilai investasi proyek pembangunan Kereta Gantung Rinjani ini naik menjadi Rp 6,5 triliun, dari rencana sebelumnya yang hanya sebesar Rp 2,2 triliun. “Ketika Amdalnya sudah clear, baru bisa menentukan kegiatan lainnya,” terangnya.

Baca Juga :  Layanan Dikeluhkan, Dewan akan Panggil Direktur RSUD NTB

Seperti diketahui, pembangunan proyek Kereta Gantung Rinjani mulai dikerjakan pada 18 Desember 2022. Bahkan peletakan batu pertama atau groundbreaking dilakukan langsung oleh Gubernur NTB, Zulkieflimansyah. Dimana Kereta Gantung Rinjani ini diklaim bakal menjadikan Lombok sebagai pusat pariwisata dunia.

Lokasi pembangunan Kereta Gantung Rinjani ini diklaim tidak berada di zona inti Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Tetapi masih berada di kawasan hutan lindung. Mulai dari Karang Sidemen, menuju kawasan hutan lindung bagian atasnya. (rat)

Komentar Anda