Kepanikan Warga Lombok Diguncang Gempa 6,4 Skala Richter (Bagian 3-Habis)

Tiga Hari Terjebak di Rinjani, Sekali Minum Hanya Seteguk

Situasi mencekam di sekitar Segara Anak membuat mereka kocar-kacir. Beruntung ada porter dan guide yang terus menenangkan mereka. Dalam pikiran mereka tak ada lain bagaimana sebisa mungkin menyemalatkan diri. ‘’Porter kami yang sudah jalan duluan, balik menghampiri kami. Kami kemudian langsung dibawa ke salah satu batu besar untuk berlindung. Besar sekali batu itu tempat kami berlindung,’’ kenang pendaki asal Jakarta ini.

Rasa takut terus mendera ketika gempa susulan   terus mengguncang beberapa kali. Setelah gempa sempat berhenti, mereka langsung memutuskan untuk naik ke atas batu ceper (lapang/rata), karena tempat itu dianggap aman untuk berlindung. Mereka pun tak henti-hentinya mengigat nama Tuhan dan terus berdoa. ‘’Kami sekuat tenaga naik ke batu ceper yang merupakan jalur menuju pelawangan Senaru. Porter dan guide terus berupaya menarik dan membantu kami menuju ke tempat itu,’’ sambungnya.

Baca Juga :  Cerita Korban Selamat Tertimpa Runtuhan Masjid Jabbal Nur Lading-Lading

Di sana, mereka juga menemukan pendaki lainnya yang juga panik menyelamatkan diri. Termasuk para pendaki yang  merupakan warga negara asing, seperti dari Thailand dan Perancis. Ketika itu, ada sekitar 30 pendaki yang memilih berlindung di batu ceper. ‘’Begitu juga ketika kami atas batu ceper. Kami juga berlindung di bawah batu besar. Di samping kami reruntuhan tanah dan batu-batu banyak sekali,’’ kenangnya.

BACA JUGA: Ratusan Pendaki Rinjani Berhasil Dievakuasi

Karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan pendakian. Mereka memutuskan untuk tetap bertahan dan menyelamatkan diri di batu ceper.  Suharti kemudian menyarankan kepada rekannya agar tidak menghabiskan sisa bekalnya. Karena belum diketahui, sampai kapan mereka harus berlindung di tempat itu. Suharti juga meminta teman-temannya agar tidak menghabiskan sisa air yang dibawa dari Segara Anak. Dari enam orang rombongannya, sisa air yang mereka bawa sekitar 1,6 liter. Karenanya, temannya disarankan supaya air itu jangan habis digunakan untuk masak. ‘’Satu orang, sisa air yang dibawa sekitar 1,5 liter.  Saya sarankan teman-teman untuk hemat air. Meski bekal makanan masih cukup. Tapi air lebih penting. Makanya saya sarankan supaya air diminum sekali teguk saja,’’ ujarnya.

Komentar Anda
1
2
3