Kepanikan Warga Lombok Diguncang Gempa 6,4 Skala Richter (Bagian 1)

Sekejap, Ratusan Rumah Warga Sembalun Luluh Lantak

Ratusan warga berjejer dengan lukanya. Erangan kesakitan menjadi pemandangan menyedihkan. Apalagi, para korban ini tak bisa dirawat dengan intens di Puskesmas Sembalun. Para perawat tak ada yang berani masuk. Semua alat kesehatan berada dalam puskesmas. Warga sekitar akhirnya memberanikan diri masuk membantu mendapat alat-alat kesehatan yang dibutuhkan. Kondisi puskesmas rusak parah, genteng hancur, bagian temboknya juga rubuh menjadi korban amarah alam pagi itu.

Setelah suasana agak tenang, barulah sejumlah warga memberanikan diri masuk ke dalam rumah. Mereka mencoba mencari harta benda berharga yang tertimbun. Sembari itu, satu persatu barang berharga mereka diambil untuk dipindahkan. Mereka membuat tenda darurat sementara di luar rumah dan tempat lapang.

Baca Juga :  Musdalifah Ditemukan Tewas Gantung Diri

Ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan. Karena hingga pukul 20.20 Wita tadi malam, gempa susulan sudah mencapai 160 kali. Inilah yang menyebabkan warga belum berani menempati rumah mereka dan memilih membuat tenda darurat. ‘’Yang saya takutkan itu cucu saya tertimpa lemari. Makanya saya terus pegang lemarinya biar tidak menimpa anak dan cucu saya. Karena waktu kejadian saya sedang nonton tv,’’ tutur H Darwilis, salah seorang Dusun Lauk Riding Barat Desa Sembalum Bumbung.

Sekitar pukul 09.00 Wita, BMKG menginformasikan akan ada gempa susulan lagi sekitar pukul 10.00 Wita. Warga masyarakat semakin panik dan memilih untuk meninggalkan rumah untuk mengungsi. Benar saja, gempa terjadi berkali-kali hingga pukul 12.00 Wita.

Baca Juga :  Rumah Sakit Semipermanen Lombok Utara Bisa Digunakan Oktober

BACA JUGA: Kepanikan Warga Lombok Diguncang Gempa 6,4 Skala Richter (Bagian 2)

Setelah melewati pukul 12.00 Wita, kondisi cuaca dan suasana hati masyarakat lebih tenang. Warga memiliki firasat sepertinya sudah berakhir gempanya. Masyakarat pun mulai beraktivitas. Di puskesmas, petugas penanggulangan bencana berdatangan membantu evakuasi. ‘’Sepertinya sudah berakhir, perasaan saya lebih tenang ketimbang tadi,” ungkap salah seorang warga setempat, H Abdur Rauf. (bersambung)

Komentar Anda
1
2