Kaum Sodom akan Ditertibkan

SODOM
PANGKALAN: Inilah los pasar Cakranegara yang kerap dijadikan pangkalan kaum sodom saat malam hari. (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM — Fenomena homoseksual belakangan marak terjadi di Kota Mataram. Pemerintah setempat memastikan bakal menertibkan pelaku sodom yang mangkal di Pasar Cakranegara. 

‘’Persoalan kaum sodom yang mangkal di los Pasar Cakranegara telah kita sikapi serius dan  akan ditertibkan,’’ kata Asisten I Setda Kota Mataram, L Martawang, kepada Radar Lombok, Sabtu lalu, (9/2).

BACA JUGA: Nakal, Juru Parkir Jarang Pakai Karcis

Dari hasil koordinasi bersama, jelasnya, Pemkota Mataram dan Pemerintah Provinsi NTB akan menurunkan tim khusus. Langkah ini diambil lantaran dianggap kasus ini sebagai persoalan baru.

Untuk penertiban, dipastikan akan diikuti dengan pembinaan. Hanya saja, diperlukan teempat khusus untuk pembinaan para penyuka sesama jenis ini. Berbeda dengan Pekerja Seks Komersial (PSK) ketika diangkut bisa langsung diberikan pembinaan.

Keberadaan pangkalan kaum sodom ini telah lama di areal los Pasar Cakranegara. Mereka beraksi setiap malam hari, bahkan terang-terangan mereka mencari mangsa ke setiap pengendara yang melintas.

Langkah penertiban, kata Martawang, sudah disiapkan. Tim dari Dinas Sosial dan Satpol PP telah menjalin koordinasi bersama untuk penegakan kaum sodom tersebut.

Kasat Satpol PP Kota Mataram, Bayu Pancapati mengatakan, untuk penertiban akan segera dilakukan. Sesuai dengan informasi masyarakat selama ini, sudah cukup resah atas aktivitas kaum sodum tersebut.

‘’Mereka kumpul setiap malam di los pasar yang sudah jadi pangkalan mereka,’’ katanya.

BACA JUGA: Bantuan Gempa Terancam Diblokir

Terpisah, anggota Komisi IV DPRD Mataram H Faesal meminta Pemkot tanggap terhadap aktivitas para kaum sodom tersebut. Menurut dia, penyebab adanya homoseksual itu beragam. Ada yang memang punya kelainan seksual atau faktor kejiwaan. Ada pula karena faktor pengaruh lingkungan.

Nah, Faesal menegaskan, bibit-bibit semacam ini belakangan semakin marak. Sebagai negara berasaskan Pancasila, tentu perilaku ini sangat tidak dibenarkan.

‘’Kita minta penertiban segera dilakukan jangan tunggu menjamur,’’ katanya. (dir)

Komentar Anda