Nakal, Juru Parkir Jarang Pakai Karcis

Juru parkir
BOCOR: Para Jukir tidak menggunakan karcis untuk mengibuli Dinas Perhubungan Kota Mataram saat ditagih setoran. (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM — Kecurangan juru parkir (Jukir) untuk mengibuli petugas mulai terkuak. Beberapa petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram menemukan jukir tidak memakai karcis saat bertugas.

Imbas tidak adanya karci parkir berbuntut pada melorotnya target pendapatan daerah. Jumlah reetribusi yang tersetor dari sektor parkir ini tidak sebanding dengan jumlah titik parkir yang terus bertambah.

BACA JUGA: Sambil Menangis, Muhir Ngaku Dijebak

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram, M Saleh mengatakan, setelah dilakukan evaluasi serta pemantuan lapangan, masih banyak jukir tidak menunjukan karcis ke konsumen. Alhasil, ketika jukir dapat banyak, yang disetor ke kas daerah sesuai dengan karcis yang didapatkan.

‘’Itu salah satu evaluasi dan akan kita akan benahi. Masyarakat juga kalau tidak diberikan karcis jangan mau bayar. Karena itu, sudah aturan,’’ katanya, kepada Radar Lombok, Senin kemarin, (28/1).

Jumlah titik parkir di Kota Mataram terus bertambah, sampai saat ini terhitung ada 560 titik parkir di Kota Mataram. Perkembangan kendaraan bermotor juga terus bertambah.

Berkaca pada target perolehan retribusi parkir di tepi jalan tahun 2018 lalu hanya Rp 1,8 miliar dari target Rp 5 miliar. Menurutnya, estimasi perolehan retribusi parkir tepi jalan sejatinya melebihi target saat ini. lantaran itu, Dishub akan terus berupaya melakukan perombakan serta penegakan terhadap jukir nakal.

Terpisah, Sekda Kota Mataram H Effendi Eko Saswito mengatakan, kreasi para kepala dinas (Kadis) dan melihat kondisi saat ini, seperti retrebusi parkir tidak sebanding dengan peningkatan jumlah kendaraan serta titik parkir. ‘’Logikanya semakin tinggi jumlah kendaraan, maka potensi lahan parkir semakin bertambah,’’ katanya.

BACA JUGA: Bantuan Gempa Terancam Diblokir

Untuk itu, ia mengingatkan dinas terkait agar jangan cepat menyerah. Keluhan yang kerap muncul selama ini adalah adanya lahan parkir yang dibekingi preman.

“Kita punya aparat penegak hukum, kepolisian yang bisa menindak. Laporkan mereka kalau macam-macam,’’ pungkasnya. (dir)

Komentar Anda